TugasPokok & Tanggung Jawab Terperinci QA. Memiliki tugas poko dalam perencanaan prosedur jaminan kualitas suatu produk atau jasa. Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat dan melaporkan data berkualitas. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar berjalan sesuai rencana, melaksanakan dan memantau
Pengertian Garment Garment adalah suatu industri yang mengolah bahan baku kain dari supplier textile dan accessories lainnya dengan menggunakan tenaga kerja yang terampil sehingga menghasilkan suatu produk pakaian jadi dalm skala besar misalnya pakaian wanita, pria, pakaian bayi, sarung tangan dll . Setelah Garment memesan kain kepada textile maka kain itu diolah menjadi style pakaian sesuai dengan pemesan order buyer yang telah ditentukan dengan pengiriman export ke luar negri harus memperhatikan dari kualitas baju jadi karena buyer memiliki standar kualitas tertentu. Istilah istilah dalam industri garment Selanjutnya teman teman bisa juga memahami istilah istilah dalam industri garment, berikut istilah istilahnya 1. Labdip adalah kain kecil yang berbentuk kotak kecil yang digunakan sebagai standar warna untuk memproduksi kain dalam partai besar yang diberikan oleh buyer. Keterangan Biasanya sebelum membeli kain kepada supplier bagian purchasing atau follow up melihat dulu warna celupan kain dari supplier apakah warnanya sama dengan labdip buyer/tidak. Baca Juga PERAN QUALITY CONTROL GARMENT DALAM PROSES BAHANBAKU KAIN 2. Matching Kain adalah Form yang berisi kain per kedatangan Keterangan Saat kain datang ke garment, maka kain akan di cek apakah warnanya sama tidak dengan pengajuan labdip dan pengajuan kain purchasing/follow up. 3. Test Susut/Shrinkage adalah pengukuran ulang dari baju apakah mengalami penyusutan atau tidak. Untuk shringkage setiap buyer memiliki standar tersendiri. Keterangan Saat baju akan dikirim kepada buyer sesuai dengan pesanan model, size spek, warna baju, jahitan. Maka baju tersebut di cek test susut-nya apakah masih dalam standar/tidak, dan di cek juga spirality-nya. 4. Test Luntur adalah Test Luntur merupakan bagian dari mengecek kualitas dari kain yang dikirim, maka dilakukan test luntur dengan skala yang telah ditentukan. 5. Laporan Sortir Kain adalah Laporan kain yang berisi Grade dari kain yang datang apakah Grade A, B, C, D, E setelah dilakukan proses Saat kain datang maka kain akan di sortir di mesin sortir, untuk mengecek dari kualitas kain tersebut apakah banyak defect atau tidak, biasanya pengecekan dilakukan 30%, 50%, 100% tergantung kebijakan perusahaan. Pengecekan sortir kain dilakukan dengan ten point ataupun sistem yang lain. Hasil dari sortir kain adalah sebagai berikut - Kain tersebut Grade A kain kualitas bagus,- Grade B kain bagus, - Grade C kain banyak defect, dihitung apakah kain yang datang mencukupi dengan kain grade C karena biasanya sebagian supplier melebihkan kedatangan kain ke garment. - Grade D kain banyak defect dan bisa di komplen kepada supplier karena kain tidak bisa dipakai- Grade E kain banyak defect dan bisa di komplen kepada supplier karena kain tidak bisa dipakai 6. Marker adalah Pola Untuk membuat baju sesuai dengan model dari buyer Keterangan Pola untuk jahitan biasa dengan pola marker itu berbeda, jika pola jahitan biasa di buat pola untuk membuat satu baju. Sedangkan pola marker dalam satu marker bisa menghasilkan 10-12 baju ataupun lebih tergantung bagaimana kondisi panjang kain dan lebar Baju Inhouse adalah baju yang dibuat sebelum dikirim kepada supplier, biasanya pada baju inhouse dilakukan cek kualitas baju apakah bagus atau tidak, ukuran, susut, luntur, ketahanan printing, bordir dll8. Shading adalah adanya perbedaan warna dalam satu part, misalnya dalam satu kain atau setelah menjadi baju, jika shadingnya parah maka barang bisa di riject, tapi untuk kategori shading memili grade nya Ampar Kain adalah jumlah lembar kain yang sudah dipotong sesuai dengan panjang Setelah kain diambil dari gudang, bagian cutting mengambil kain sesuai instruksi, kain tersebut digunakan dengan marker yang mana. Lalu dilakukan pemotongan, misalnya kain terdapat 10 roll. Dalam satu roll biasanya menghasilkan berapa ampar kain, karena kain diampar lalu di potong sesuai panjang marker. 9. Numbering adalah proses pemberian no pada panel, sesuai seri kain dengan part yag samaKeterangan Kain setelah dilakukan ampar maka dilakukan pemotongan, contohnya ā€œbaju dasterā€ maka dalam satu marker itu terdapat 10 baju daster dengan banyak panel misalnya panel baju depan 1, panel baju belakang 2, panel tangan kiri 3, panel tangan kanan4, panel lapis keringat5. Dalam satu baju daster ada 5 panel x 10 baju = 50 panel, 50 panel tersebut harus di seri kan sesuai dengan seri yang diberikan oleh marker. Maka perlu dilakukan proses numbering sebelum panel tersebut di jahit untuk dikirim ke bagian produksi. 10. Potong Kain adalah memotong kain dengan amparan tertentu menggunakan mesin potong Keterangan Setelah proses ampar selesai maka dilakukan proses pemotongan kain sesuai model pada marker, selanjutnya tumpukan panel disimpan agar masuk ke bagian proses numbering. 11. Bundle adalah Ikatan kompenan dari panel setelah kain di potong Bundle dilakukan agar kain tersebut lebih rapih saat akan dilakukan proses numbering 12. Lot digunakan dalam istilah supplier kain yang dibuat dalam satu kali pencelupan warna, contohnya - Garment memesan kain kepada supplier textile warna turquise jenis kain jersey Quantity 1000kg - Bagian tekstile dalam prosesnya akan membuat kain sesuai pesanan baik warna, kualitas, dan quantity. Kain warna turquise dibuat dalam 3 lot, lot 1 dalam satu kali pencelupan warna menghasilkan 20 500kg roll kain , dilakukan lagi pencelupan warna kedua menghasilkan 10 250kg roll kain , karena kebutuhan garment memesan 1000 kg jadi biasanya supplier melakukan proses di lot ke 3. 13. Overtime adalah kondisi produksi atau cutting yang dimana target pekerjaan harus di capai dengan cara lembur kerja. Keterangan Overtime bisa dikarenakan kondisi barang yang banyak di cutting/di produksi sehingga untuk menghindari penumpukan barang, maka perlu untuk dilakukan lembur. Dikarenakan oleh tidak tercapai target waktu produksi sehingga diperlukan untuk lembur Waktu shipment yang dekat tapi target tidak tercapai sehingga untuk mencapai pengiriman tepat waktu diperlukan lembur, pengiriman yang tidak tepat waktu akan menyebabkan biaya tambahan bagi perusahaan apalagi export karena harus memesan argo pengiriman yang lain agar barang cepat sampai kepada buyer apakah menggunakan kapal laut atau pesawat terbang. 14. Pola baju adalah pola yang digunakan untuk membuat satu baju dengan model tertentu, misalnya pola untuk membuat baju daster size XL biasanya pola baju untuk garment setelah acc di buat dalam bentuk software setelah itu di buat marker untuk partai besar 15. Sewing adalah istilah dalam industri garment dalam proses menjahit, setelah dari bagian cutting kain dipotong, panel kain sudah di seri tinggal panel tersebut di jahit di bagian sewing sampai menjadi suatu produk jadi contoh baju panjang, daster, kaos dll. 16. Pocket adalah saku dalam baju 17. Lining adalah bagian pelapis daripada baju 18. Hoodi adalah topi dalam jacket 19. Style adalah model garment yang akan dipesan oleh pembeli baik itu model jacket, daster, baju kaos dll20. Warehouse adalah tempat penyimpanan barang kain mentah yang datang dari supplier, misalnya kain datang dari supplier textile maka kain tersebut akan dilakukan pengecekan barang dengan surat jalan dari supplier apakah sesuai atau tidak. Setelah kain akan disimpan di rak yang sudah disediakan. Nah, istilah istilah dalam industri garment perlu untuk dipelajari jika pekerjaan teman teman masuk dalam industri tersebut atau teman teman akan melamar pekerjaan.
Produkdari Garment Maupun Konveksi. Meskipun keduanya memiliki perbedaan dari jumlah karyawan dan produktivitasnya, namun keduanya memiliki banyak kesamaan dalam hal jenis produk. Meskipun di garment tertentu ada yang khusus memproduksi satu jenis pakaian saja, namun secara umum, inilah berbagai produk dari garment maupun konveksi : Apakah anda adalah seorang karyawan baru sebagai Quality kontrol di industri garment manufaktur? atau kah anda pingin melamar bagian ini?Jika iya and mesti baca dulu artikel di bawah ini ,ini adalah artikel tentang contoh istilah yang di gunakan oleh Quality Control di industri garment manufaktur dalam bahasa Inggris1. SKIP STITCH ON.....-loncat2. RUN OF STITCH ON....- meleset3. FRACTURED AT.../BURDST ON...-jebol4. UNEVEN JOIN STITCH ON....-dua STITCH ON.....-jahitan putusArtikel lainnya*Bagaimana cara mengukur baju di garmen*Pertanyaan interview quality control di pabrikgarmen*6. PUCKERING AT......-jahitan mengkerut7. PLEAT SEWED AT-kelipat8. VISIBLE PLN HOLE AT....-banyak bekas jarum pinggir kain 9. NEEDLE CHEW AT...-Bekas Jarum Tumpul/bekas Dedel10. UNTIDY JOIN STITCHING AT...-Sambungan Jahitan Tidak Rata11. INCOMPLETE STITCH AT...atreyan/jahitan kurang panjang12. TWISTED AT...Melilit13. HIKING BOTTOM HEM-Klim Bawah Naik14. BUBLING/FULLNESS-Gelembung/Melendung15. UNEVEN STITCHING ON...-Stich Tidak Rata/tidak Lurus16. …..CURVE AREA NOT ROUND-Bulatan Tidak Bagus17. NOT STRAIGHT-Tidak Lurus18. POOR....SHAPE-Bentuk Jelek19. NOT FOLLOWING PATTERN/SAMPLE MISING-Tidak Sesuai Pola20. WRONG PATTERN-Salah Pola21. GATHERED STITCHING ON...-Atretan Kebanyakan22. CROOKED STITCH/WAVY,STITCHING AT...-Stitch Tidak Rata Naik Turun Besar Kecil 23. UNNECESSARY STITCHING AT...-Jahitan Tidak Perlu24. INCORECT SPACE/ TIE GAP-Bukaan Kerah Salah25. HIGH LOW-Tinggi Sebelah26. OVERLAP COLLAR GAP- Krah Tumpang Tindih27. WRONG/FAULTY-Salah28. NOSE EXTENSION- Balap29. UNEVEN-Pengambilan Jahitan Tidak Sama30. PERMANENT GREASE MARKAT-Noda Minyak Tidak Hilang31. DIRTY/ STAIN-kotor32. LUMP OF THREAD AT-Jahitan Benang Bergumpal33. UNSMOOTH CURVE ON- Bagian Bulatan/belokan Tidak Bagus34. JOIN STITCHING ON...-Ada Jahitan/ Sambungan35. SEAM GAPPING AT-Stitch Kurang Terbuka36. INSUFFICIENT STITCHING ON....BUTTON-Benang Kancing Sedikit/kurang37. UNCLEARED THREAD AT...-Benang Belum Dibersihkan38. MISS ALLINGMENT OF BAND BTTN TO FRONT BTTN- Kancing Kerah tidak Sejajar Dengan Kancing Badan39. UNBALANCE....-Tidak Jalur/ Tidak Rata40. MISS MATCH-Tidak Matching41. SEAM GRIN AT....-Stitch Terlalu Terbuka42. MISSING...Tidak Ada43. UNEVEN...LENGHT-Panjang tidak sama44. UNEVEN...WIDTH-Lebar Tidak Sama45. EXESS STITCHING AT....-Jahitan Lebih46. BUNCHED STITCHING AT...-Jahitan Bertabrakan47. SPACE-Jarak48. STAY STITCH SHOWING AT...-Jahit bantu Kelihatan49. UNSECURE....STITCH AT...-jahitan Merudul50. INCORRECT SPACE- Space Tidak Benar51. COLLAR BAND TOP STITCH-Jalur Kaki Kerah52. COLLAR SETTING STITCH SHOWING-Jahit Pasang Kerah Kelihatan Setelah Tutup Kerah53. COLLAR POINT NOT SHARP- Ujung Krah Kurang Lancip54. POOR COLLAR BAND SHAPE-Bentuk Bulatan Kaki Kerah Jelek55. COLLAR CLOSING-Tutup Kerah56. FULLNESS AROUND COLLAR-Gelembung Sekeliling Krah Bag. Badan 57. PUCKERING AROUND COLLAR-Mengkerut Sekeliling krah Bagian Depan 58. EXCESS STITCHING AT COLLAR POINT-Jahitan Lebih Pada Pucuk Krah59. SEAM GAPPING AT COLLAR TOP STITCH-Stitch Kerah Atas Belah60. NOSE IN BAND-Pasang Kerah Nonjol61. FRACTURED COLLAR POINT- balik pucuk kerah jebol62. UNSYMETRICAL AT COLLAR SETTING- pasang kerah tidak sesuai63. INCORRECT LABEL SETTING- pemasangan label tidak benar64. FAULTY LABEL-salah label65. UNEVEN LABEL SETTING- pasang label tidak rata66. LABEL OFF CENTER-label kurang SETTING SLANTING-pasang label miring68. ALLOWANCE LABEL SHOWING-pasang label balap69. MISSING LABEL-tidak ada label kelupaan 70. NOT FOLLOWING FOLDED MARK OF LABEL-tidak ikut lipatan label71. FRONT PLAKET SLATING/NOT STRAIGHT-plaket miring/ tidak lurus72. HI-LOW FRONT PLAKET- plaket panjang sebelah73. MISMACH FRONT PLAKET WITH BODY-badan dengan plaket tidak rata74. UNEVEN FRONT PLAKET TOP STITCH-stitch plaket tidak rata75. WAVY A LONG CENTER FRONT- plaket bergelombang76. INCONSISTANT BOTTON POSITION- jarak kancing tidak rata77. POOR POCKET SHAPE- bentuk kantong jelek78. INCORECT POKET BLOKING-bloking kantong tidak benar79. INCORECT POKET PLACEMENT-penempatan kantong tidak benar80. POKET SLANTING- kantong miring81. UNEVEN POKET HEM-klim kantong tidak rata82. FLAPS SHOTER ACHGER IN WIDTH THAN POKET-tutup kantong lebih kecil /panjang dari kantong83. POKET ALLOWANCE VISIBLE OUTSIDE-alowance kantong kelihatan84. PLEATIN IN POKET-pasang kantong kelipat86. EXCESS STITCHING AT POKET BLOKING- jahitan lebih pada bloking kantong86. BOX PLEAT- Ada lipatan pada jahitan kotak87. SIDE PLEAT-Ada lipatan pada jahitan samping88. UNEVEN JOINNING FRONT & BACK YOKE- sambungan bahu depan belakang tidak sama89. UNEVEN STITCHING AT BACK YOKE-stitch bahu belakang tidak rata90. BACK PLEAT OFF CENTER-Lipatan belakang tidak pas tengah91. INCORRECT PLEAT POSITION- posisi lipatan belakang salah92. POOR PLATE SHAPE-bentuk rempel belakang jelek93. 94. JOINING YOKE BACK-Sambungan belakang94. SLEVE SETTING-Pasang Tangan95. UNEVEN JOINING SLEVE & BODY- pasang tangan & badan tidak rata/tidak sama96. UNEVEN SLEVE LENGHT-panjang tangan kiri kanan tidak sama97. UNEVEN SLEVE PLAKET WIDTH-lebar plaket tangan kiri kanan tidak sama98. UNEVEN PLACKET BLOKING-blocking plaket tangan segitiga tangan 99. POOR SLEVE PLACKET SHAPE-bentuk plaket tangan GAPPING AT ARM HOLE STITCH-stitch lingkar lengan kurang GREAT ARM HOLE STITCH- stitch lingkar lengan terlalu ARMHOLE-lingkar tangan STITCH AT ARMHOLE-stik lingkar tangan tidak SIDE SEAM-klim pinggir tidak LOW SIDE SLIT-side slit tidak SIDE SLIT STITCH-stik side slit tidak rata107. RAW EDGE AT SIDE SEAM-kain kelihatan seperti jebol pada klim AT SIDE SEAM-klim pinggir ON CUFF-pasang manset AT CUFF SETTING-pasang manset CUFF SHAPE-bentuk manset HEM-jalur TOP STITCH-stik CURVE AREA NOT ROUND-bulatan manset tidak VISIBLE OUT SIDE AT CUFF TOP STITCH-stik menset CUFF WIDTH-lebar manset CUFF-manset tidak SEAM AT BOTTOM HEM-klim bawah BOTTOM HEM-klim bawah tidak BOTTOM HEM-klim bawah AT BOTTOM HEM-klim bawah AT BOTTOM HEM-klim bawah tidak AT BOTTOM HEM-klim bawah BUTTON-salah BUTTON-kancing pecah/ BUTTON POSITION-posisi kancing BUTTON SPACING-jarak kancing tidak BUTTON STITCHUNG-kancing OF BUTTON-kancing SEWN BUTTON-kancing hanya dijahit ENOUGH THREAD AT BUTTON STITCHING-kancing kurang APART BUTTON HOLE-lubang kancing lebih BUTTON HOLE SPACING-jarak lubang kancing tidak BUTTON HOLE STITCHING-lubang kancing BUTTON HOLE-jahitan lubang kancing ke SIZE STICKER ON POLYBAG-salah BARCODE TAG-salah barcode SPACE TOO BIG/OVERLAP-tie jarak terlalu besar/tumpang OFF CENTER-plaket tidak OFF CENTER-label kurang POLYBAG-polybag IRON-gosokan minyak/kotor/ CHEW-lobang/bekas lobang EDGE-ujung OF STITCH-loncat/putus/melesetIstilah istilah Quality Control di industri garment manufaktur diatas,sering di gunakan dala penemuan cacat pada hasil produksi. Dalamsistem ini terdapat beberapa proses yang dapat menunjang pengelolaan barang di dalam gudang. Proses-proses seperti Receiving and Putaway, Dispatching, Stock Take, dan Reporting adalah fasilitas ideal yang disediakan oleh Warehouse Management System. Berikut adalah proses-proses standar yang terdapat dalam sistem manajemen pergudangan: Quality Control QC vs Quality Assurance QA ā€œLife is study, if you don’t study you look like not lifeā€ Quality Control QC vs Quality Assurance QA adalah departemen yang memiliki perbedaan fungsi dan job. Akan tetapi bagi sebagian orang salah kaprah menafsirkannya. Keduanya berperan penting dalam hal kualitas. Sebagaimana yang kita tahu salah satu faktor yang sangat penting dalam persaingan pasar adalah kualitas suatu produk maupun layanan. Kualitas sering dijadikan sebagai suatu tolak ukur dan pembeda untuk suatu produk dan layanan antara satu produsen dengan produsen lainnya. Oleh karena itu, semua produsen dan penyedia layanan selalu mencari cara untuk meningkatkan kualitas produk ataupun kualitas layanannya. Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat baik atau buruknya mutu suatu produk yang dihasilkan dan apakah produk yang dihasilkan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan ataupun kesesuaiannya terhadap kebutuhan. Di tengah persaingan yang begitu ketat termasuk persaingan industry garment di dalamnya, quality akan berpengaruh pada kelangsungan hidup pabrik tersebut. Jika ada complain dari garmen ekspor, maka hal tersebut akan menjadi issue yang besar bahkan bisa mengakibatkan pabrik garment tersebut gulung tikar. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas, perusahaan manufaktur produsen umumnya akan menggunakan dua teknik yaitu teknik pengendalian kualitas Quality Control dan teknik penjaminan kualitas Quality Assurance. Kedua teknik tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa produk akhir atau layanan memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang ditetapkan. Pada dasarnya tujuan adanya Quality Control dan Quality Assurance adalah untuk menjaga quality produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Banyak diantara kita yang kurang jelas tentang perbedaan QC dan QA, bahkan banyak juga menganggap keduanya adalah bagian dan melakukan fungsi yang sama. Namun pada dasarnya QC dan QA adalah dua fungsi dan teknik penjagaan serta peningkatan kualitas yang berbeda. Dalam artikel kali ini akan sedikit diulas mengenai perbedaan QC vs QA seperti di bawah ini a. Quality Control QC Suatu perusahaan dapat menentukan standar kualitas, proses, dan prosedur internal masing-masing dan mengembangkannya dari waktu ke waktu, kemudian pihak-pihak yang berkepentingan stake holder tersebut diminta untuk mengikutinya. Proses untuk memastikan semua pihak yang berkepentingan tersebut mengikuti dan mematuhi standar dan prosedur yang ditentukan inilah disebut dengan proses pengendalian kualitas atau Quality Control. Di sini penulis akan membahas fungsi quality control secara umum. Setiap organisasi yang menerapkan Quality Control QC harus memiliki pedoman kualitas yang biasanya disebut dengan quality manual. Quality Manual tersebut akan memberikan panduan kualitas ke berbagai unit kerja dan departemen. Dengan demikian, setiap individu dalam organisasi menyadari apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan yang tertera dan disebutkan dalam Quality Manual. Pada dasarnya, Quality Control ini berkaitan dengan kegiatan operasional dan teknik yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Tujuan utama pengendalian kualitas atau quality control adalah memastikan bahwa produk yang akan dikirimkan ke pelanggan adalah bebas dari cacat dan dapat diterima sesuai dengan persyaratan kualitas yang telah ditentukan sejak awal. Jika ditemukan produk yang cacat maka diperlukan tindakan perbaikan yang sesuai, dan apabila ditemukan kecacatan yang sangat fatal, perlu adanya konfirmasi dari Buyer apakah produk tersebut boleh dikirimkan atau perlu penundaan sampai waktu yang telah ditentukan. Jika ada penundaan pengiriman delay shipment maka factory bisa dikenai charge / denda atas keterlambatan pengiriman dan buruknya quality tersebut jika tidak dikonfirmasi. Seorang quality control mempunyai teknik dan alat tersendiri yang digunakan untuk melakukan aktifitasnya, secara umum terdapat tiga teknik quality control yang digunakan oleh mayoritas perusahaan manufacturing yaitu inspeksi Inspection, pengambilan sample secara statistik Statistical Sampling dan tujuh alat pengendalian kualitas QC Seven Tools. Berikut ini penjelasan mengenai ketiga teknik quality control tersebut a. Inspeksi, Inspeksi atau Inspection adalah proses menguji produk yang akan dikirim ke pelanggan untuk memastikan tidak ada yang cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang telah ditentukan. Dalam industry garment, produknya adalah garmen jadi bisa berupa kemeja, t-shirt, pant, skirt, tank top dan jenis lainnya. Inspeksi ini dilakukan mulai dari bahan baku material sampai dengan menjadi garmen siap ekspor. Biasanya ada tim khusus untuk melakukan inspeksi tersebut. Pengendalian quality harus dilakukan dari awal sampai dengan akhir untuk benar benar menghasilkan produk yang diinginkan, dalam hal ini adalah garmen jadi. b. Statistical Sampling, Statistical Sampling atau pengambilan sample adalah proses memilih sejumlah unit ataupun produk secara acak dari suatu batch atau lot untuk diperiksa kembali dengan tujuan untuk memastikan produk yang akan dikirimkan tersebut tidak terdapat produk cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan. Hal ini bisa dilakukan secara random per masing masing batch untuk mewakili dari hasil inspeksi. Dalam pedoman quality control, mereka cukup melakukan pengujian dengan menggunakan metode random secara acak untuk menghasilkan kesimpulan yang mewakili semuanya. Jika dalam pengambilan sample secara random ditemukan reject / cacat yang melebihi batas toleransi, maka bisa disimpulkan bahwa produk tersebut failed / reject, meskipun seorang quality control tidak mengecek secara keseluruhan 100%. c. QC Seven Tools atau Tujuh alat pengendalian, QC Seven Tools atau Tujuh alat pengendalian kualitas terdiri dari Histogram, Scatter Diagram, Control Chart, Check Sheet, Pareta Diagram, Cause and Effect Diagram dan Flow Chart. Alat-alat tersebut digunakan untuk membantu menemukan ketidaksesuaian dan kecacatan pada produk. Selengkapnya, penulis akan membahas dalam artikel selanjutnya. Baca juga Quality Control QC b. Quality Assurance QA Quality Assurance QA atau jika diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia adalah ā€œPenjaminan Kualitasā€. Istilah ā€œAssuranceā€ atau ā€œJaminanā€ adalah untuk menyatakan suatu kepastian atau pun kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Quality Assurance QA menjamin kualitas produk yang dihasilkan dan memastikan proses pembuatan produk tersebut sesuai dengan standar dan persyaratan yang telah ditentukan. Quality Assurance merupakan suatu pendekatan yang berbasis proses process base approach yang tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari tahap perencanaan planning hingga tahap pengiriman produk ke pelanggan sehingga menghindari terjadi pengerjaan ulang re-work dan keluhan pelanggan yang akan merugikan reputasi perusahaan serta pengeluaran biaya biaya akibat kualitas yang buruk. Quality Assurance adalah proses yang pro-aktif yaitu melakukan penekanan terhadap perencanaan, dokumentasi dan penentuan panduan kualitas pada awal proyek dimulai untuk memahami persyaratan dan standar kualitas yang diharapkan. Setelah semua persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut di identifikasikan, maka diperlukan pengembangan perencanaan untuk memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut. Secara struktural antara departemen QC dan QA tidak saling berhubungan, karena departemen QA berdiri secara independen. Akan tetapi pada prakteknya, departemen QC berada di bawah departemen QA akan tetapi tidak saling berhubungan. Sebelumnya telah dibahas mengenai teknik pengendalian quality oleh QC, sekarang penulis akan membahas teknik dan alat yang digunakan oleh quality assurance QA. Sama halnya dengan QC, dalam QA juga terdapat tiga teknik ataupun alat yang digunakan untuk menjamin kualitas suatu produk yaitu quality audit, process analysis, quality management dan control tools. Berikut penjelasan mengenai teknik oleh quality assurance a. Quality Audit, Dalam quality audit, suatu tim ahli yang berasal dari pihak ketiga eksternal bukan dari internal perusahaan akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan. Apabila ditemukan perbedaan antara apa yang dilakukan dengan apa yang dinyatakan dalam prosedur atau proses maka perusahaan yang bersangkutan perusahaan yang diaudit diminta untuk melakukan tindakan perbaikan Corrective Action. Pihak ketiga dari eksternal tersebut juga akan memberikan saran saran untuk perbaikan pada proses prosesnya. Quality Audit ini memastikan proses dan prosedur yang telah disetujui dan yang telah ditentukan tersebut telah dilaksanakan dengan baik dan diikuti oleh pihak yang bersangkutan. b. Process Analysis, Proses Analisis adalah proses untuk menganalisis setiap proses untuk menemukan kemungkinan potensi terjadinya produk cacat ataupun proses proses yang tidak memiliki nilai tambah kemudian carikan akar penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikannya. Dari proses analisis tersebut, bisa ditemukan penyebab masalah beserta problem solvingnya untuk produk tersebut. c. Quality Management dan Control Tools, Quality Management dan Control Tools mencakup berbagai teknik diagram yang membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan. Contoh alat alat Quality Management and Control Tools ini diantaranya seperti Diagram Pohon, Diagram Afinitas, Diagram Jaringan dan lain-lainnya. Selengkapnya akan dibahas pada artikel selanjutnya. Baca juga Tahapan Dalam Pemeriksaan Garmen Setelah mengetahui tentang teknik dan alat yang digunakan oleh keduanya, penulis dapat menemukan dan menyimpulkan perbedaan mendasar antara Quality Control QC dan Quality Assurance QA. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara Quality Control dan Quality Assurance. a. Pertama, Quality Control lebih bersifat untuk mengendalikan quality sementara Quality Assurance lebih bersifat sebagai penjamin dari quality tersebut. QA berhak memberikan kritik dan saran kepada QC untuk tetap menjaga dan mengendalikan quality produk. Karena QA bertanggung jawab menjamin quality tersebut. b. Kedua, Quality Assurance lebih fokus terhadap pencegahan cacat sedangkan Quality Control fokus pada identifikasi atau menemukan cacat. c. Ketiga, Di dalam Quality Assurance, pihak QA mencari cara yang paling efektif untuk menghindari cacat sedangkan di dalam Quality Control pihak QC berusaha untuk mendeteksi kecacatan dan kemudian mencari cara perbaikan untuk membuat kualitas produk menjadi lebih baik. d. Keempat, Quality Assurance QA adalah proses bersifat pro-aktif sedangkan Quality Control QC adalah proses bersifat reaktif. e. Kelima, Quality Assurance QA merupakan pendekatan berdasarkan proses process base approach sedangkan Quality Control QC merupakan pendekatan berdasarkan produk product base approach. f. Keenam, Quality Assurance QA melibatkan proses dalam menangani masalah kualitas sedangkan Quality Control QC melakukan verifikasi terhadap kualitas produk itu sendiri pada produknya. g. Ketujuh, Kualitas Audit Quality Audit merupakan salah satu contoh proses yang ada pada Quality Assurance QA sedangkan Inspeksi dan Pengujian testing terhadap produk merupakan contoh proses pada Quality Control QC. Meskipun memiliki perbedaan dari segi teknis dan konsep kerja, tujuan dan fungsi kedua departemen ini sama, yaitu untuk quality yang sesuai dengan ketentuan. Setelah membahas perbedaan di antara keduanya, berikut ini akan dipaparkan manfaat departemen Quality Control QC dan Quality Assurance QA dalam industry manufacturing, yaitu a. Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi sesuai dengan ketentuan, b. Menghindari pemborosan waste dari ganti reject, c. Meningkatkan efisiensi operasional dari re-work, d. Memberikan kepuasan pada pelanggan terhadap quality, e. Mengurangi pekerjaan ulang yang merugikan dalam segi financial maupun waktu, f. Memotivasi tim dalam bekerja lebih baik dengan standar kualitas yang tinggi, g. Meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk, Demikianlah perbedaan tujuan dan fungsi dari departemen Quality Control dan Quality Assurance. Pada dasarnya kedua departemen ini memiliki manfaat yang sama yaitu untuk kepentingan quality produk. Secara mudahnya, Quality Control bersifat sebagai pengendali quality sementara Quality Assurance bersifat sebagai penjamin quality dari produk tersebut. Keduanya sangat berhubungan erat untuk menghasilkan standar quality yang ditentukan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semuanya, kritik dan saran amat sangat membangun penulis untuk mengembangkan keilmuannya. Dengan adanya artikel ini, tidak menjamin penulis lebih mengetahui tentang detail materi. Terima kasih atas support & kunjungannya, mari sama sama belajar dan terus di blog ini untuk menantikan update artikel selanjutnya^^. Referensi Goldenratio adalah sebuah istilah dalam teknik desain grafis. Teknik ini menggambarkan hubungan simetris yang sempurna antara dua proporsi, seperti dikutip dari Creativebloq.. Kemudian, jika kamu memotong persegi panjang tersebut menjadi persegi (rasio 1:1), persegi panjang yang tersisa memiliki rasio yang sama dengan persegi panjang aslinya.
Pemakaikamera SLR digital Nikon sebagian besar tentunya juga memakai lensa Nikon. Hal ini dikarenakan lensa Nikon memiliki kualitas optik yng amat baik dan tentuny mempunyai banyak pilihan lensa yang tersedia. Dengan semakin berkembangnya teknologi lensa, kini istilah yng biasa dipakai pada lensa Nikon semakin banyak dan terkadang membingungkan untuk sebagian orang .
Sayaberharap anda sudah membaca artikel Tips memasang keramik dengan baik yang berisi tentang tahapan-tahapan dalam pengerjaan keramik lantai maupun dinding. Ada beberapa istilah-istilah yang mungkin bagi engineer baru masih belum paham mengenai hal itu. Dunia proyek memang banyak hal-hal baru bagi mahasiswa yang baru berkecimpung di dunia kerja. Pastiada saja kekurangan atau kerusakan pada hasil produk yang sudah di kerjakan oleh Operator Sewing Garment, setelah di check oleh QC sewing. Dengan demikian, sebagai operator sewing harus bisa dan mau memperbaiki hasil jahitannya jika mengalami kerusakan sesuai perintah atasan.
QualityControl atau biasa disingkat QC. Dengan kata lain, manajer kualitas. QC sebenarnya dapat dibutuhkan di berbagai area industri, dari manufaktur hingga tenaga kerja manual. Tugas umum QC adalah untuk dapat secara visual memeriksa dan menguji suatu produk. Anda dapat memeriksa produk sebelum, selama, atau setelah proses pembuatan.
Dalamdunia olah raga dan permainan billiard kita akan sering mendengar atau menggunakan istilah-istilah tertentu yang digunakan sebagai sebagai penyebutan sesuatu benda,tindakan atau situasi. Berikut ini adalah beberapa istilah yang sering digunakan dalam lingkungan dan permainan olahraga biliard,biliard,stik billiar,biliar,meja biliard,meja billiard,cue
.
  • 9fico77c2f.pages.dev/912
  • 9fico77c2f.pages.dev/260
  • 9fico77c2f.pages.dev/834
  • 9fico77c2f.pages.dev/504
  • 9fico77c2f.pages.dev/810
  • 9fico77c2f.pages.dev/798
  • 9fico77c2f.pages.dev/611
  • 9fico77c2f.pages.dev/997
  • 9fico77c2f.pages.dev/245
  • 9fico77c2f.pages.dev/753
  • 9fico77c2f.pages.dev/166
  • 9fico77c2f.pages.dev/577
  • 9fico77c2f.pages.dev/936
  • 9fico77c2f.pages.dev/82
  • 9fico77c2f.pages.dev/729
  • istilah istilah dalam qc garment