25 Ayat Al-Quran Tentang Pertolongan – Sesungguhnya orang-orang beriman dan bertaqwa akan ditolong Allah dan itu adalah suatu kepastian. Kita melihat kisah-kisah para nabi dan orang-orang sholih bagaimana mereka ditolong Allah dalam berbagai situasi yang mengerikan. Ingatlah ketika Nabi Musa bersama Bani Israil hendak menyeberangi Laut Merah, ketika itu Fir’aun dan bala tentaranya sudah dekat dengan mereka. Bani Israil khawatir bila mereka akan ditangkap oleh Fir’aun dan bala tentaranya. Nabi Musa alaihissalam meyakinkan umatnya seraya berkata, “sekali-kali tidak, sesungguhnya Tuhanku bersamaku”.Lihatlah bagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersama Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur, ketika itu Abu Bakar takut dan khawatir bila ketahuan dengan orang-orang musyrikin yang mengejar mereka, karena situasinya orang-orang musyrikin sudah sampai di atas Gua. Abu Bakar mengatakan kalau orang-orang musyrikin melihat ke kaki mereka, ke bawah, maka mereka akan melihat Rasulullah dan Abu Bakar. Rasulullah dengan tegas mengatakan “Jangan takut, sesungguhnya Allah bersama kita.” Dan kisah-kisah itu diabadikan dengan jelas di Al-Quran. Itulah keyakinan yang harus senantiasa terpatri di dada kita semua bahwa Allah pasti akan menolong hamba-Nya beriman dan bertaqwa. Baca Juga 31 Ayat Al-Quran Tentang Orang Beriman Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang pertolongan. Simak lebih lengkapnya di bawah ini. 1 Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, An-Nashr 1 2 Dan di antara manusia ada orang yang berkata "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti karena ia beriman kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata "Sesungguhnya kami adalah besertamu." Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia? Al-Ankabuut 10 3 Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berha]a itu tidak dapat memberi pertolongan. Al-A’raaf 92 4 Dan sesungguhnya telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan yang dilakukan terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat janji-janji Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu. Al-An’aam 34 5 Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui, waktu di mana mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka mereka dan tidak pula dari punggung mereka,sedang mereka tidak pula mendapat pertolongan, tentulah mereka tiada meminta disegerakan. Al-Anbiyaa’ 39 6 Dan ingatlah hai para muhajirin ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi Mekah, kamu takut orang-orang Mekah akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap Madinah dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. Al-Anfaal 26 7 Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan kepada orang-orang muhajirin, mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan terhadap orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. Akan tetapi jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam urusan pembelaan agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Al-Anfaal 72 8 Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan kepada orang-orang muhajirin, mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki nikmat yang mulia. Al-Anfaal 74 9 Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi. Az-Zumar 54 10 dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat banyak. Al-Fath 3 11 Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan. Al-Hasyr 12 12 Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya, melainkan dengan suatu alasan yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. Al-Israa’ 33 Baca Juga 23 Ayat Al-Quran Tentang Orang Bertaqwa 13 Janganlah kamu memekik minta tolong pada hari ini. Sesungguhnya kamu tiada akan mendapat pertolongan dari Kami. Al-Mu’minuun 65 14 Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang kalah. Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan. Ali Imran 111 15 yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan, Ad-Dukhaan 41 16 Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang. Ar-Ruum 5 17 Dan ada lagi karunia yang lain yang kamu sukai yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat waktunya. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. Ash-Shaff 13 18 Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. Huud 113 19 Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan. Yaasiin 74 20 Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi tentang keimanan mereka dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa. Yusuf 110 21 Dan jagalah dirimu dari azab hari kiamat, yang pada hari itu seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan begitu pula tidak diterima syafa'at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong. Al-Baqarah 45 22 Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong. Al-Baqarah 86 23 Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak pula mereka akan ditolong. Al-Baqarah 123 24 Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan bermacam-macam cobaan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. Al-Baqarah 214 25 yaitu hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong. Ath-Thuur 46 Itulah beberapa ayat Al-Quran yang menyebutkan dan membicarakan tentang pertolongan. Semoga tulisan ini menambah ilmu dan pengetahuan kita seputar Al-Quranul Karim. Baca Juga 18 Ayat Al-Quran Tentang Ketakutan Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 2 Muharram 1443 Hijriyah/11 Agustus 2021 Masehi.Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yan dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu.
KeAjaiban ayat kursi (kisah nyata) Ini kisah nyata dari Amerika (US) sekitar tahun 2006. Pengalaman nyata seorang muslimah asal Asia yang mengenakan jilbab. Suatu hari wanita ini berjalan pulang dari bekerja dan agak kemalaman . Suasana jalan setapak sepi . Ia melewati jalan pintas. Di ujung jalan pintas itu, dia melihat ada sosok pria Kaukasian.
KISAH INI SANGAT MENARIK UNTUK KITA KAJI KARENA BUAT MENAMBAH KEYAKINAN DAN METODE PERTOLONGAN ALLAH SWT ITU YANG SEPERTI APA ? Diambil dari Buku Kisah Penuh Hikmah 1 PERTOLONGANB ALLAH Karunia pertolongan ALLAH Azza wa Jalla terkadang “definisi”-nya tidak mesti sama dengan apa yang terpikir dalam benak dan terbetik dalam untaian harapan kita. Bisa jadi apa yang kita artikan dan kita dambakan lewat doa ataupun cetusan hati itu berupa A’, ternyata yang datang berbentuk B’. Sayangnya, kita kerapkali tidak menyadarinya. Kita anggap bahwa ALLAH tidak menolong kendati sudah habis-habisan’ berdoa. Akan tetapi, bagi orang yang sudah memiliki makifat, tentulah tidak akan atau setidaknya tidak akan berlama-lama terjebak dalam buruk sangka seperti itu. Dia akan diberi kesanggupan oleh ALLAH untuk dapat menangkap hikmah dibalik setiap kejadian. Dan oleh karena itu, cepat atau lambat akan segera disadarinya bahwa ALLAH Azza wa Jalla sama sekali tidak akan pernah lalai dalam mengurus hamba-Nya dan tidak akan pernah lupa untuk mengabulkna doa-doanya. Ketika suatu waktu kita ingin pertolongan ALLAH dan ternyata pertolongan itu belum datang juga seperti yang kita inginkan, namun kita tetap bisa berdoa dan shalat tahajud, maka itu pun harus membuat kita puas. Mengapa? Sebab, karunia ALLAH tidak harus berbentuk material seperti yang kita inginkan. Kita bisa berdoa, kita bisa tahajud, dan kita bisa tetap bersungguh-sungguh dalam meminta, itu pun merupakan karunia besar. Bahkan bisa jadi lebih besar daripada apa yang yang kita minta, baik berupa uang ataupun aneka bentuk pertolongan lainnya. Ketika kita diuji dengan lilitan hutang, misalnya, lantas kita setiap malam menangis dan berdoa, “Ya, ALLAH. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang Mahakaya. Jagat raya alam semesta ini sungguh milik-Mu. Bayangkanlah hutangku, ya Rabb.” Akan tetapi, ketika ternyata hutang-hutang itu tak bisa terbayarkan juga, maka bukanlah itu berarti doa kita tidak dikabulkan-Nya. Sesungguhnya, kesanggupan kita untuk bangun setiap malam dan memanjatkan doa dengan penuh harap, ini pun karunia ALLAH yang amat besar. Apa sih artinya hutang bagi ALLAH yang Mahakaya? Mungkin dengan hutang itu ALLAH justru sedang menjerat seorang hamba-Nya agar semakin dekat kepada-Nya. “Ya, ALLAH. Usahaku saat ini sedang macet. Tolonglah, ya ALLAH. Bukanlah Engkau Mahakaya, Pemiliki segalanya?” Subhanallah. Bukankah sangat jarang kata-kata seperti ini terucap dari lisan seseorang ketika dia sedang dalam keadaan makmur? Sungguh mahal kata-kata makrifat seperti itu, yang bisa jadi terlontar dari lisan kita justru tatkala kita sedang dalam kesusahan. Nah, siapa tahu itu merupakan karunia yang lebih besar daripada dilapangkan seketika oleh ALLAH. Jadi, kita terus-menerus memohon, menghiba-hiba, dan dengan sekuat tenaga memaksakan diri mendekat kepada ALLOH, itu pun adalah karunia ALLAH yang lebih besar dari pada yang kita mintakan dalam doa. Anda datang menghadiri pengajian di majlis taklim karena suatu kesulitan dan kesempatan yang tengah di hadapi, lalu anda dengarkan ceramah sang mubaligh; itu lebih baik daripada doa yang kita minta. Karena dengan cara ini mungkin lebih banyak yang terselesaikan daripada satu penyelesaian masalah yang kita mintakan dalam doa. Anda minta dimudahkan urusan oleh ALLAH tetapi malah diberi ilmu; bisa jadi itu lebih manfaat daripada kemudahan urusan yang anda cari. Karena, dengan ilmu justru lebih banyak urusan yang bisa terselesaikan. Demikian juga bila anda sedang mempunyai masalah dengan tetangga atau orang tua, tetapi Anda telah datang kepada ulama untuk menuntut ilmu; itu kan merupakan masalah yang dapat membuat kita menjadi lebih baik. Walhasil, janganlah takut oleh suatu masalah karena pertolongan ALLAH itu teramat dekat. Dan bentuknya yang mahal adalah ketika kita berubah menjadi semakin taat kepada ALLAH. Sekali lagi, semua itu adalah karunia yang jauh lebih besar daripada yang kita minta. Wassalam UNTUK VIDEO PENJELASAN LEBIH DETIL SAUDARAKU YANG DIRAHMATI ALLAH BISA MEMUTAR VIDEO DIBAWAH INI
“Lik, kalau sampai besok kamu nggak bisa membayar utang, kosongkan rumah ini,” ancam rentenir pagi itu. Malik gelagapan. Tiba-tiba dunia terasa sempit. Dadanya sesak seperti kena covid. Tiga tahun sudah Malik bergelut dengan masalahnya. Namun, tak kunjung ia sanggup menyelesaikannya. Utang itu membelit begitu kencang. Laksana piton membelit mangsa. Sungguh benar ajaran Islam. Riba sangat berbahaya. Ia tersiksa dengan bunga yang membuat utangnya jadi berlipat ganda. Malik sudah berusaha mencari pinjaman ke sana ke mari, tapi hasilnya nihil. Kurang dari 24 jam lagi rumah satu-satunya akan disita. Istri Minta Cerai, Anak Terancam Putus Sekolah Setelah si rentenir pergi, datanglah tamu kedua. Istrinya sendiri. Sudah dua tahun ia pisah ranjang dengan wanita yang ia cintai itu. “Kalau Abang belum juga menandatangani surat cerai saya, besuk siang akan ada yang datang menjemput paksa Abang. Jadi besuk pukul 12 siang, saya tunggu di Pengadilan Agama untuk tanda tangan surat cerai!” Malik semakin pusing. Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga lagi. Ia jadi sangat menyesali masa lalunya. Ia ingat betul saat itu, ketika masih jaya-jayanya, ia hobi minum dan main judi. Ketika usahanya bangkrut, hobi itu tetap jalan. Bahkan jadi pelarian. Suatu hari ketika mabuk, terjadilah perselingkuhan’ tersebut. Ia sudah menjelaskan bahwa selingkuh itu tidak sengaja. Namun istrinya tidak terima. Pulang ke rumah orangtuanya dan meminta cerai secepatnya. Malik sudah berusaha mengulur waktu. Agar perpisahan itu tak terjadi. Namun sang istri tampaknya sangat serius dan tak bisa dihalangi. Setelah Ashar, anak pertama pulang. “Pak, besok aku nggak bisa sekolah lagi!”“Kenapa?”“Sudah tujuh bulan Bapak belum membayarkan SPP-ku.” Malik semakin bingung. Tiga masalah menumpuk dan memuncak di hari itu. Ia tak sanggup menghadapinya. Pandangannya makin gelap. Pikirannya kalap. Tak kuat menghadapi semua itu, Malik ingin mengakhirinya. Bunuh diri. Enam Amalan Wasiat Rasulullah Untunglah Malik masih memiliki iman. Sebelum bunuh diri, ia ingat belum Shalat Isya’. Sebenarnya sudah lama Malik tidak shalat. Namun entah mengapa, ia ingin shalat untuk terakhir kalinya sebelum meninggal. Keinginan untuk shalat itu rupanya adalah taufik dari Allah yang membuat Malik secara tak sengaja mengamalkan 6 amalan yang diwasiatkan Rasulullah kepada umatnya jika sedang dilanda gelisah. Fal yatawadh-dha’, langkah pertama adalah berwudhu. Setelah mengambil wudhu, hati Malik mulai tenang. “Ya Allah… saya belum pernah dapat ketenangan seperti ini!” Malik kemudian menunaikan shalat Isya’. Persis seperti langkah kedua dalam wasiat Rasulullah wal yushalli rak’atain. Meskipun yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah Shalat Hajat, namun esensinya sama dengan Shalat Isya’ yang Malik kerjakan. Setelah shalat, Malik melihat Al Qur’an di atas rak bukunya. “Mengaji dulu ah, untuk terakhir kali,” kata Malik. Secara tak sengaja matanya menemukan Surat Ali Imran ayat 26 saat membuka mushaf terjemah itu. ”Katakanlah, Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Seakan-akan Allah mengatakan kepada Malik “Lik, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Siapa yang bisa menyita rumahmu jika Allah mengamankannya? Siapa yang bisa membuatmu bercerai jika Allah menyatukan engkau dan istrimu? Kata siapa anakmu akan putus sekolah jika Allah memberi rezeki? Semua keputusan ada di tangan-Ku.” Namun Malik masih belum percaya. Dalam benaknya masih terpikir, bagaimana mungkin ia bisa mendapatkan uang 15 juta dalam hitungan jam. Bagaimana mungkin rumah tangganya kembali harmonis jika besok jam 12 ia harus bercerai di pengadilan. Malik meneruskan bacaannya. ”Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki, tanpa batas.” QS. Ali Imran 27 Malik masih ragu. Ia coba membuka lembaran mushaf yang lain secara acak. Di hadapannya kini terpampang Surat Faathir ayat 2-3. ”Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yan dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling?” Setelah membaca ayat ini, Malik pun sadar. Ia memohon ampun kepada Allah karena telah berniat bunuh diri. Bulir-bulir air mata membasahi pipinya. Malik kemudian mematikan seluruh lampu di rumahnya, kecuali lampur kamarnya dan kamar anaknya. Ia ingin bermunajat kepada Allah dengan khusyu’. Rupanya itu amal keempat dalam wasiat Nabi setelah berwudhu, shalat dan membaca Qur’an. Malik berdoa dengan penuh kesungguhan, dengan penuh kekhusyu’an, meminta kepada Allah agar rumahnya tidak disita, tidak bercerai dengan istrinya dan anaknya tidak dikeluarkan dari sekolah. Malik mengiringi doanya dengan membaca asmaul husna yang dihafalnya Ya Aziizu ya Hakiim, ya Ghafuru ya Rahiim. Malik terus berdoa dan membaca asmaul husna hingga jam 1 dini hari. Hari telah berganti, mata terasa mengantuk, tetapi Malik tidak menyerah. Ia kembali mengambil wudhu dan membaca Al Qur’an lagi. Kali ini ayat yang ia buka tepat tentang keutamaan taqwa dan tawakkal. Surat Ath Thalaq ayat 2-3. ”Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” Selesai membaca ayat ini, Malik kembali berdoa. Namun, kali ini doanya berbeda dari doa sebelumnya. Ia benar-benar bertawakkal dalam doanya. “Ya Allah… ampuniah dosaku. Jika besok para rentenir itu datang, aku memasrahkan rumah ini. Aku telah menyerahkan semuanya kepadaMu…” Setelah bertawakkal, kini Malik mendapatkan petunjuk untuk melakukan amalan keenam yang Nabi wasiatkan. Yakni wal yatashaddaq. Bersedekahlah. Malik ingat bahwa yang akan disita dalah rumahnya saja, sedangkan isinya tidak. Maka ia pun berencana menyedekahkan isi rumah itu. Ia akan keluar dari rumah itu hanya membawa pakaian saja. Baca Keutamaan Sedekah Adzan Subuh berkumandang. Malik yang sebelumnya hampir tak pernah ke masjid, kini pergi ke rumah Allah itu untuk shalat berjamaah. Selesai shalat, dzikir dan doa, Malik tidak langsung pulang. Ia ingin terus menenangkan hatinya di masjid. Ia pun membaca surat Al Waqi’ah. Ia pernah mendengar, siapa yang membaca surat Al Waqi’ah akan dijauhkan dari kefakiran. Baca juga Pengertian Zakat Pertolongan Allah Tepat jam 6 pagi, Malik keluar dari masjid. Mendekati rumahnya, ia melihat sudah ada orang yang menunggu di sana. “Keterlaluan si rentenir, janji datang jam 10, jam 6 sudah di sini,” gumamnya. Namun, ia tetap merasa tenang. Tawakkalnya sudah sampai di puncak. Rupanya orang yang menunggunya itu bukan rentenir, melainkan teman lamanya.“Sebenarnya gue ada order Lik. Elu kan jago naksir alat-alat berat, bantu gue ya,” kata sang teman. Malik memang jago menaksir harga. Ia minta Malik menemaninya ke luar kota, lokasi pelelangan alat berat.“Maaf, nggak bisa. Gue lagi males,” jawab Malik.“Aduh Lik, tolong dong… bisa rugi gue kalau elu nggak ikut” Malik yang sebenarnya berat untuk pergi karena ingat rentenir akan datang, menjawab sekenanya. “Begini, deh. Kalau memang elu mau tetap ngajak gue juga, siapkan duit 50 juta cash di meja gue.” Rupanya, kalimat iseng yang keluar dari mulut Malik itu ditanggapi serius oleh sang teman. “Lik, kalau 50 juta mah nggak ada. Tapi kalau 25 juta ada, pagi ini cash pun gue siapin”“Apa?” Malik tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.“Kalau 25 juta, bisa langsung gue siapin. Cash” Alhamdulillah… Malik sangat bersyukur. Demikian ajaib pertolongan Allah. Masalah utang 15 juta itu beres, bahkan ada sisa 10 juta. Tinggal dua masalah lagi. Istri dan anak. Baru saja menerima uang 25 juta, tamu lain datang ke rumah. Istri Malik. Rupanya, ketika Malik berdoa di malam hari, anaknya yang bungsu tak bisa tidur. Menangis sepanjang malam.“Barangkali anakmu kangen bapaknya, ajaklah bertemu besuk pagi sebelum kalian bercerai,” kata orangtua kepada istri Malik. Dengan wajah berbinar dan penuh bahagia, Malik menyambut istrinya dan langsung Malik kaget. Sempat risih dengan perlakuan itu. Tetapi ia tidak bisa membohongi hatinya sendiri. Masih ada cinta untuk suaminya. “Alhamdulillah, Mah, kita selamat!”“Selamat apa Bang?”“Abang dapat duit, nih 25 juta. Mamah tahu kan rumah kita diincar rentenir gara-gara utang Abang 15 juta. Ini uang 15 juta nanti Mamah pegang, bayarkan ke rentenir biar nggak datang lagi selamanya. Katanya mau datang jam 10. Sisanya kita bagi dua. 5 juta buat ongkos Abang ke Riau, yang 5 juta Mamah pegang buat urusan anak-anak. Selama Abang di Riau, tolong jaga anak-anak ya.”“Iya Bang.” Entah mengapa tiba-tiba kata-kata itu yang keluar dari bibir istrinya. Istri yang tadinya bersikeras meminta cerai tiba-tiba luluh hatinya. Cinta yang layu itu dengan cepat tumbuh kembali. Permasalahan kedua pun selesai. Tinggal permasalahan ketiga, yaitu masalah SPP anak. Masalah ini justru yang paling ringan. Sebab SPP anaknya hanya Rp 50 ribu per bulan. Menunggak 7 bulan. Jadi totalnya hanya Rp 350 ribu. [LAZ Ummul Quro] *Disarikan dari Buku Kun Fayakun 2 karya Ustadz Yusuf Mansur
.