2..Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. 3. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.
Lelaki itu pun kembali bersujud dan sembari menangis. Memohon kepada Allah untuk segala masalah yang sedang ia hadapi. Disisi lain, sang syeikh pun melanjutkan istirahatnya. Dan 1 jam menjelang adzan subuh, seorang marbot masjid datang dan membangunkan syeikh tersebut. Ia pun segera melakukan sholat qobliyah dan sholat sunnah fajar. Menjelang iqomah, pengurus masjid yang mengetahui kehadiran sang syeikh pun memintanya untuk menjadi imam masjid. Namun, syeikh menolak karena ia baru saja beristirahat dan meminta yang lain menjadi imam. Namun tak disangka, suara syeikh itu terdengar melalui mikrophon masjid yang belum dimatikan. Suara yang tak asing tersebut, membuat salah satu pengusaha kaya di dekat masjid pun datang untuk sholat berjamaah di masjid. Karena si pengusaha sering mendengarkan ceramah sang syeikh di youtube. Setelah selesai melaksanakan sholat, si pengusaha pun datang menghampiri syeikh. “ Ahlan wa sahlan ya syeikh. Saya adalah salah seorang penggemar anda di youtube. Saya sebenarnya tadi ingin sholat di masjid lain, namun mendengar suara anda, akhirnya saya ke masjid ini untuk sholat,” ucap si pengusaha. “ Syeikh saya mau minta tolong satu hal,” lanjut si pengusaha tadi. “ Minta tolong kenapa?” tanya syeikh. “ Saya sudah menghitung zakat uang perusahaan saya. Dan harus mengalokasikan zakat saya sebesar geneih,” jawab si pengusaha. Mendengar jawabannya, sang syeikh pun langsung menangis. Sembari mencari lelaki yang sedari tadi bersujud memohon pertolongan Allah.
\n\n\n\n kisah nyata pertolongan allah
ShareKisah Nyata, Istriku Selingkuh Karena Kerja Di Luar Rumah. Saya asli sumatera, dapat istri orang jakarta, mengalami perceraian sekitar 1 tahun lalu, anak 4 ikut saya semua. 3 perempuan 1 laki. " Bersungguh-sungguhlah dalam mencari apa yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu), dan Sebuah post di Instagram dari seorang teman, mbak Aulia menarik perhatian saya. Pos itu berisi ajakan untuk menulis sebuah kisah nyata dan pertolongan Allah itu nyata adanya. Menarik pikir saya saat itu, saya ada sebuah kisah, semoga kisah itu juga dapat menginspirasi menunggu lama, saya mengirimkan pesan pada mbak Aulia, menyampaikan bahwa saya berminat untuk bergabung pada proyek beliau. Sebetulnya hal ini bukan pertama kalinya saya bergabung dengan proyek menulis kisah nyata bersama pertama adalah Unboxing Soulmate. Kisah tentang perlakuan tidak baik pasangan, sahabat atau saudara. Intinya adalah tindakan tidak baik orang yang dekat dengan penulis atau kisah nyata pengalaman orang lain yang dituliskan Balik LayarUntuk memudahkan koordinasi antar penulis, maka mbak Aulia membentuk sebuah grup WhatsApp. Beliau memberikan arahan dan panduan di Aulia juga memberikan sesi konsultasi terhadap naskah yang disusun. Hal ini sangat membantu, lo, tak terkecuali bagi saya. Saya memanfaatkan sesi konsultasi untuk mendiskusikan bagaimana saya menuangkan sebuah kisah ke dalam konsultasi, saya coba untuk menyusun ceritanya, yang merupakan cerita orang lain. Hal yang ingin saya tonjolkan adalah sesi tokoh Aku yang seolah-olah dia berbicara langsung dengan Allah. Dia benar-benar pasrah atas masukan juga diberikan mbak Aulia, sehingga naskah saya yang biasa bisa menjadi nyaman untuk dibaca. Saya pun menjadi terenyuh saat membacanya kembali. Simak yuk kisah yang saya tulis dan diedit mbak Aulia juga memberikan kutipan-kutipan sesuai kisah yang ditulis oleh para penulis di setiap awal ceritanya. Simak resensi buku Di Batas Logika setelah ini ya. Berikut kisah yang saya tulis setelah mendapat arahan dari mbak Aulia. Cerita tersebut saya beri judul Merengkuh Maaf. Sebuah kisah nyata dari seorang sahabat yang mempunyai pengalaman mengalami konflik dengan ibi tak bisa menahan air mata yang mengalir deras setelah menunaikan ibadah salat Isya. Leher terasa tercekik dan mukena bagian depan sudah basah. Aku tak bisa berkata-kata lagi, tak berdaya di hadapanNya. Lama ku bersimpuh menengadahkan wajah dan tangan hingga akhirnya ku tertidur di atas terguncang dan kuterbangun karenanya. Samar kulihat wajah suamiku yang semakin lama semakin jelas, ternyata dia yang mengguncang tubuhku agar aku terbangun.“Bangun Bund, pindah tidurnya ke tempat tidur. Nanti masuk angin kalau tidur di bawah seperti ini,” ujar suamiku mengingatkanku. Dia membantuku berdiri. Aku perlahan berdiri, badanku terasa kaku, mungkin karena aku tertidur dengan posisi yang tidak tepat.“Ada apa? Habis menangis, ya? Matanya terlihat sembab. Mukenanya juga sedikit basah,” selidik suamiku yang membantu melipat mukena. Dia mengamatiku, tetapi aku berusaha menghindari tatapan terduduk di tepi pembaringan. “Ada apa?” tanya suamiku mengulang pertanyaan yang belum kujawab dari tadi. Dia pun duduk di sebelahku.“Jika tidak bisa cerita sekarang, cerita nanti, istirahat dulu, sudah larut,” lanjutnya kemudian sambil mengelus kepala yang kuletakkan di bahunya. Aku merasa sangat letih hari ini, tetapi ada aliran rasa yang lain, aku merasa lega setelah menumpahkan segalanya dan mengadukannya pada pemilik kehidupan.“Ayah sudah dari tadi datangnya? Maaf ya, Aku tidak mendengar Ayah datang,” ujarku.“Enggak apa-apa. Tadi Rara yang membukakan pintu. Katanya, Bunda tadi sore nangis. Eyang, tidak keluar dari kamar, keluar hanya untuk makan saja. Mas Raka sudah tidur karena kecapekan futsal. Mas Akbar, baru pulang. Tadi Rara laporan ke Ayah seperti kereta api,” tutur suamiku tersenyum menceritakan tingkah putri bungsuku memang suka bercerita, saat Ayahnya pulang dia pasti menceritakan apa saja yang dilakukannya seharian dan apa yang terjadi di rumah selama Ayahnya tidak ada di rumah. Suamiku akan setia mendengar apa saja cerita Rara, karena kalau tidak menyimak cerita Rara, dia akan ngambek. Walaupun dia sudah kelas enam SD dia masih saja bersikap manja pada Ayahnya“Tadi ada salah paham, Yah. Entah lah kenapa lidahku tadi siang, aku merasa tidak salah bicara, tetapi ibu marah-marah,” tuturku mulai bercerita. Kepalaku masih kuletakkan di bahunya yang nyaman untukku bersandar. Suamiku sabar mendengarkan aku menyelesaikan cerita.“Ada enggak ya, kursus bicara dengan orangtua, supaya enggak ada lagi salah paham seperti ini. Capek, lo, Yah,” lanjutku. Suamiku memegang daguku dan mengamatiku dengan wajah penuh tanya.“Kenapa ini, Aku semakin bingung Bund. Apa hubungannya kursus bicara sama salah paham dengan Ibu? Aku berterimakasih, Bunda sudah mau menerima ibuku dan menganggapnya seperti ibu Bunda sendiri. Ibu semakin hari memang semakin sensitif, mudah sekali marah. Tadi siang ada salah bicara apalagi?” tanya mertuaku beberapa bulan ini tinggal bersama kami. Sebelumnya ibu tinggal sendiri di Wonosobo, rumah mertuaku. Bapak mertua sudah lama meninggal, sedangkan anak-anak beliau merantau ke kota lain, bahkan ada yang di luar pulau dan luar kondisi kesehatan ibu dan usianya yang semakin tua maka kami memutuskan untuk membawa ibu tinggal bersama kami, karena kami tidak dapat merawat beliau di Wonosobo. Awalnya ibu tinggal bersama adik ipar, karena adik ipar melahirkan anak kembar dan sedang masa pemulihan, sehingga aku mengusulkan pada suamiku untuk membawanya tinggal bersama ibu mertuaku bukan tipe pemarah, tetapi beliau perfeksionis dan tidak mau disalahkan. Apapun dikomentari, jujur kadang aku juga capek. Mungkin pemilihan kata-kataku tadi siang kurang sesuai sehingga terjadi salah paham. Selama ini, aku memperlakukan ibu mertuaku seperti ibuku sendiri. Ibuku kerap mengingatkanku sebelum beliau meninggal agar aku memperlakukan ibu mertuaku layaknya aku memperlakukan ibuku."Rara itu pemalas, susah dikasih tahu, kalau pulang sekolah enggak mau langsung ganti baju," tutur Ibu yang melihat Rara datang. Padahal Rara baru masuk rumah, dia sedang melepas kaos kaki. Udara siang tadi cukup menyengat, kulihat Rara kecapekan sedang melepas penat sejenak, dengan duduk di kursi langsung menegurnya, "Rara, pulang sekolah itu ganti baju dulu, baru duduk.""Cuma duduk sebentar, Eyang. Rara capek, di luar panas sekali, ini juga mau ganti baju dan cuci kaki," jawab Rara spontan, cemberut dan berlalu begitu saja mengabaikan ibu tidak suka akan perlakuan Rara dan langsung menghampiriku. Hari ini aku sengaja mengambil cuti karena mengantar Ibu mengambil pensiun dan kontrol ke rumah sakit. Selain mengadukan Rara, ibu juga mengomentari Raka dan Akbar. Raka dengan kegiatan futsalnya, Akbar yang jarang ada di rumah. Awalnya aku yang berusaha menjawab dengan tenang, lama-lama agak emosi Namun, aku pun tetap menjawab keluhan ibu, satu per satu dengan tenang. Aku kurang nyaman ibu memberi label yang tidak baik terhadap ibu marah dan berseru, “Aku mendidik anak-anakku juga begini dan semuanya sukses, termasuk suamimu, Rahmat! Kalau Ibu di sini hanya mengganggu kalian dan membuat kalian tidak nyaman, ya sudah. Aku kembali saja ke Wonosobo, besok Aku minta Rahmat mengantarku ke Wonosobo atau Aku pulang sendiri naik travel.” Ibu segera meninggalkanku dengan menangis Aku langsung menoleh ke arah Ibu dengan bergemuruh. Aku yang sedang menyiapkan makan siang, berhenti dan bingung. Mengapa ibu seperti itu? Apakah aku salah bicara, tanyaku dalam hati. Segera kuhampiri ibu ke kamarnya, tetapi pintu kamar terkunci. Kuketuk pelan pintu kamarnya dan meminta izin untuk masuk. Kusampaikan maafku, dari luar pintu, walaupun saat itu aku belum tahu salahku apa. Aku juga berusaha mengingat lagi kejadian barusan. Seingatku aku tidak membentak atau menghardik Ibu. Apa mungkin Aku tadi ada salah lama aku duduk di depan pintu kamar, menunggu ibu keluar dari kamarnya. Rara menghampiriku dan bertanya tentang apa yang terjadi. Aku hanya menyampaikan bahwa eyangnya sedang marah. Hari sudah semakin siang dan ibu belum makan siang. Kusampaikan juga bahwa makanan sudah siap. Aku juga meminta Rara mengajak eyangnya untuk makan siang bersama. Setelah beberapa waktu, pintu kamar pun terbuka dan Ibu keluar dengan mata yang sembab. Kuhampiri ibu dan bersimpuh di kakinya, meminta maaf jika aku tidak sopan dan tutur kataku tidak berkenan di hati. Ibu hanya menjawab, “Iya.” Tidak ada kata-kata lain yang keluar dari bibirnya. Aku yakin ibu masih marah. Segera aku mempersilakan ibu untuk makan siang dan Rara menemaninya, sedangkan aku menuju kamarku untuk merenungi kejadian mendengarkan semua ceritaku dengan seksama. “Ya sudah, sabar ya, sudah terjadi, Bunda mungkin salah bicara, tapi Ayah yakin Bunda orang baik, mungkin Bunda tidak sengaja berkata hal yang menyinggung ibu,” tutur suami sambil mengelus punggungku“Bunda pasrah, Yah. Bunda sudah mengadukan semua ke Allah. Bunda tidak bermaksud tidak sopan. Bunda hanya ingin merawat ibu di masa tuanya. Semoga Ibu mau memaafkan Bunda, ya Yah,” mengangguk dan memelukku erat, “Ya sudah, yang penting Bunda sudah minta maaf. Besok pagi coba Ayah yang bicara pada Ibu, ya,” lanjut suami itu pun aku tidak dapat tidur nyenyak. Permasalahan ini sungguh berat bagiku, karena terkait hubungan dengan orang tua. Aku tidak mau menjadi menantu durhaka. Aku bersujud lagi di sepertiga malam, memohon ampun padaNya dan mengadukan semuanya lagi pada pemilik kehidupan serasa aku benar-benar bicara padaNya. Aku pasrah apapun yang terjadi, karena kutahu pasti Allah paham mana yang terbaik untuk umatnya. Hanya Engkau yang tahu isi hatiku Ya biasanya, Aku menyiapkan sarapan dan makan siang untuk semua anggota keluarga. Ibu yang telah bangun membantuku dalam diam. Aku membiarkannya tidak mengajaknya bicasuamiungkin ibu masih tidak ingin bicara padaku. Saat bertemu suami, Ibu ngobrol seperti biasa, tidak menyinggung keinginannya untuk pulang ke Raka dan Akbar berangkat sekolah, giliran Aku, Rara dan suami menyusul berangkat bekerja dan mengantar Rara sekolah lebih dulu. “Bu, saya minta maaf atas ketololan saya siang kemarin,” ujarku meminta maaf pada Ibu untuk kesekian hanya mengangguk dengan wajah datar. Suami yang melihatnya juga meminta maaf atas kesalahanku. Kemudian kami bertiga pamit berangkat. Tinggalah ibuku sendirian, menunggu Bu Asih yang membantuku membersihkan rumah, biasanya 3-4 jam dia ada di rumah kami untuk membersihkan aku khawatir ibu tiba-tiba pulang sendiri ke Wonosobo, tapi ku tepis semua pikiran itu. Sepulang kerja, aku bawakan getas, kue tradisional kegemaran ibu. Tampak ibu sedang duduk di ruang tengah melihat televisi bersama anak-anak. Tumben Akbar dan Raka ikut menonton televisi bersama, biasanya mereka asyik sendiri di kamar masing-masing. Mereka sedang asyik melihat acara ibu sudah tidak tegang dan tampaknya sudah tidak marah. Akupun tidak ingin memperkeruh suasana. Kusajikan getas dan singkong keju dan meletakkannya di meja tengah. Setelah membersihkan diri aku pun ikut bergabung bersama mereka, sambil menunggu suamiku pulang hubungan tokoh Aku dan ibu mertuanya berangsur membaik? Adakah cerita menarik dibalik itu? Bagaimana bentuk pertolongan Allah pada tokoh Aku?Bukunya masih bisa dipesan, lo. Selain itu ada 17 kisah nyata pula terkait pertolongan Allah itu nyata yang dirangkai dengan apik oleh mbak Aulia dalam buku Di Batas Logika Dia membaca. Besokpagi padahal sudah hari Jum'at. Hal yang membuat panik sang ustadz adalah bahwa dirinya telah menggiring Abdul Majid untuk masuk ke jalan Allah Swt demi menyelesaikan permasalahannya. Ustadz Burhan khawatir, andai saja pertolongan Allah itu tidak datang, pasti keyakinan Abdul Majid kepada Allah Swt akan berkurang. Selamat datang di blog saat ini anda sedang membaca artikel tentang Kisah Nyata Hutang Lunas Atas Pertolongan Allah bisa Anda baca pada TeknologiKisah Nyata Hutang Lunas Atas Pertolongan Allah – Hutang orang ini lunas setelah beramal, kesaksian Syekh Ali Jaber dari kisah nyata /Screenshot Syekh Ali Jaber/ TALK – Dakwah Syekh Ali Jaber menekankan sedekah setiap pagi untuk mendapatkan ridha Allah atas masalah hidup, termasuk mengatasi utang. Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa di antara waktu-waktu sedekah ada waktu yang memiliki keutamaan tersendiri yaitu subuh, karena orang yang melakukannya akan didoakan langsung oleh dua malaikat. Kisah Nyata Pelaku Riba Langsung Diazab Di Kubur “Tidak ada satu pun fajar yang dialami oleh para hamba Allah, kecuali ketika dua malaikat turun ke atas mereka. Yang satu berdoa “Ya Allah, berilah ganti rugi kepada orang yang membelanjakan uangnya”, sedangkan yang lain berdoa “Ya Allah, berilah kerugian kepada orang-orang yang memelihara hartanya.” HR. Bukhari dan Muslim Syekh Ali Jaber menjelaskan, maksud dari hadits di atas adalah setiap fajar akan ada bidadari yang mendoakan kita agar rezeki kita terus mengalir dan lancar. Menurut Syekh Ali Jaber, jika seseorang rutin melakukan sedekah pagi, maka Allah akan mengirimkan berbagai keberkahan dan kemudahan kepadanya. “Jumlahnya tidak masalah, tapi rutin dilakukan setiap subuh karena di sini ada salat bidadari,” kata Syekh Ali Jaber, menurut dari kanal YouTube Hamba Allah, Selasa 15/3/ 2022. Islam Bs Kls_x_rev2 Maka beliau menyarankan agar sedekah pagi dilakukan secara rutin. Dengan penuh keyakinan, orang tersebut mengikuti nasehat Syekh Ali Jaber dan utang pun lunas. “Saya berikan amalan untuk mengurusnya. Subhannalah, semoga Allah memberikan banyak kemudahan hingga Anda melunasi dan melunasi hutangnya. Luar biasa, jadikanlah amalan sedekah pagi ini sebagai amalan rutin dan berkesinambungan karena Allah sangat menyayangimu. memang sedikit tapi tetap teguh,” pungkas Syekh Ali Jaber.* ** Acara TV Hari Ini Jum’at 12 Mei 2023 Trans TV, SCTV dan NET TV, Ada Film “The Stranger” Malik telah bergelut dengan masalahnya selama tiga tahun. Namun, saya belum siap untuk menyelesaikannya. Utangnya begitu ketat. Tindakan python membingungkan korban. Ajaran Islam itu benar. Riba sangat berbahaya. Ia disiksa dengan bunga yang menyebabkan utangnya berlipat ganda. Malik berusaha mencari pinjaman sana-sini, tapi hasilnya nihil. Dalam waktu kurang dari 24 jam rumah unik itu akan disita. Kisah Nyata, Riba Pasti Berujung Penyesalan Setelah rentenir pergi, tamu kedua datang. Istrinya sendiri. Sudah dua tahun sejak dia putus dengan wanita yang dicintainya. “Kalau belum tandatangan surat cerai saya, besok ada yang datang dan memaksa. Jadi besok jam 12 siang saya tunggu di Balai Agama untuk tanda tangan surat cerai!” Malik pusing. Seperti jatuh, jatuh lagi. skala. Dia menyesali masa lalunya. Dia ingat betul waktu itu, ketika dia masih sukses, hobinya minum dan berjudi. Ketika usahanya gagal, hobinya berlanjut. Bahkan jika dia menjadi pengungsi. Suatu hari saat dia mabuk, “perselingkuhan” terjadi. Ia menjelaskan, kasus tersebut tidak disengaja. Tapi istrinya tidak terima. Untuk kembali ke rumah orang tuanya dan meminta cerai secepatnya. Malik mencoba untuk menonton waktunya. Agar perpisahan itu tidak terjadi. Namun sang istri nampaknya sangat serius dan tak terbendung. Totalitas Soal Niat Malik bingung. Tiga masalah menumpuk dan memuncak hari itu. Saya tidak bisa menghadapinya. Penglihatannya menjadi gelap. Pikirannya gelap. Tak kuasa menghadapi semua itu, Malik ingin mengakhirinya. bunuh diri Untung Malik masih beriman. Sebelum bunuh diri, dia ingat untuk tidak salat Isya. Padahal, Malik sudah lama tidak shalat. Tapi entah kenapa, dia ingin berdoa untuk terakhir kalinya sebelum meninggal. Keinginan untuk shalat ternyata merupakan taufiq dari Allah yang menyebabkan Malik secara tidak sengaja mengamalkan 6 amalan yang diperintahkan Nabi kepada umatnya ketika mereka diganggu. . Meskipun yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah shalat Hajat, namun esensinya sama dengan shalat Isya’ yang dilakukan oleh Malik. Personal Story] Sebuah Perjalanan Panjang Terlepas Dari Hutang Kartu Kredit Usai salat, Malik melihat Alquran di raknya. “Belajar dulu ah, terakhir kali,” kata Malik. Secara kebetulan, matanya menemukan ayat 26 Surat Ali Imran saat membuka naskah terjemahannya. “Katakanlah Ya Tuhan yang memiliki kerajaan, berikan kerajaan kepada siapa yang Engkau kehendaki dan singkirkan kerajaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan hina siapa yang Engkau kehendaki. Segala kebaikan ada di tangan-Mu. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segalanya .” Seolah-olah Allah berfirman kepada Malik “Bibi, Allah Maha Kuasa atas segalanya. Siapa yang dapat mengambil rumahmu jika Allah yang mengamankannya? Siapa yang dapat memisahkanmu jika Allah mempersatukanmu dan istrimu? sekolah jika Allah memberikan rezeki? Semua keputusan ada di tangan saya.” Tapi Malik tetap tidak percaya. Dalam benaknya ia selalu berpikir, bagaimana ia bisa mendapatkan 15 juta dalam beberapa jam saja. Bagaimana mungkin keluarganya bisa kembali rukun jika besok pukul 12 dia harus cerai di pengadilan. Kisah Keajaiban Sedekah Hutang Lunas, Istri Kembali “Kamu memasukkan malam ke dalam siang dan siang ke dalam malam. Kamu mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mati dari yang hidup. Dan kamu memberi makan siapa pun yang kamu inginkan, tanpa batas.” Malik masih ragu. Coba buka halaman lain dari naskah secara acak. Surat Faathir ayat 2-3 kini muncul di hadapannya. “Apapun yang Allah berikan kepada manusia berupa rahmat, tidak ada yang bisa menolaknya. Dan apa yang Allah pegang, tidak ada yang bisa melepaskannya setelah itu. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Wahai manusia, ingatlah nikmat Allah untukmu. pencipta selain Allah yang dapat memberimu rezeki dari langit dan bumi, tidak ada Tuhan selain Dia, lalu mengapa kamu berpaling? Setelah membaca ayat ini, Malik mengerti. Dia meminta ampun kepada Tuhan karena dia berniat bunuh diri. Air mata membasahi pipinya. Tubuhmu Adalah Bait Allah Kemudian Malik mematikan semua lampu di rumahnya kecuali lampu kamar dan kamar anaknya. Dia ingin berdoa kepada Allah dengan kerendahan hati.” Ternyata itu adalah amal keempat dalam perjanjian Nabi setelah wudhu, shalat dan membaca Alquran. Malik berdoa dengan khusyuk, dengan rendah hati, meminta Tuhan untuk tidak mengecualikan rumahnya, tidak menceraikan istrinya, dan tidak mengeluarkan putranya dari sekolah. Malik mengiringi shalatnya dengan membaca asmaul husna yang telah dihafalnya Malik terus berdoa dan membaca Asmaul Husna sampai jam 1 pagi. Hari sudah berganti, mata sudah ngantuk, tapi Malik tidak menyerah. Ia kembali berwudhu dan membaca Alquran lagi. Kali ini ayat pembukanya justru tentang keutamaan takwa dan tawakal. Surat Ath Talaq ayat 2-3. “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, pasti Dia akan memberinya jalan. Dan Dia akan memberinya makanan dari arah yang tidak dia duga. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, pasti Allah akan memenuhi kebutuhannya . . Sesungguhnya Allah telah menetapkan ketentuan bagi segala sesuatu.” Hutang Orang Ini Lunas Setelah Mengamalkan Sedekah, Kesaksian Syekh Ali Jaber Dari Kisah Nyata Setelah membaca ayat ini, Malik kembali berdoa. Namun, shalat kali ini berbeda dengan shalat sebelumnya. Dia sangat mempercayai doanya. “Ya Tuhan… ampuni dosa-dosaku. Jika rentenir datang besok, rumah ini akan kukembalikan. Aku sudah memberikan semuanya…” . Bersedekah. Malik ingat, hanya rumahnya yang akan disita, tapi isinya tidak. Jadi dia berpikir untuk memberi sedekah di rumah. Tinggalkan rumah hanya dengan pakaian. Baca Prioritas Amal Pagi berdering. Malik yang sebelumnya hampir tidak pernah pergi ke masjid, kini pergi ke rumah Allah untuk beribadah di gereja. Usai sholat, dzikir dan solat, Malik tidak langsung pulang. Ia ingin terus menenangkan hatinya di masjid. Dia juga membacakan Surat Al Waqi’ah. Dia mendengar bahwa siapa pun yang membaca Surah Al Waqia akan dikeluarkan dari kemiskinan. Tepat pukul 6, Malik keluar dari masjid. Mendekati rumahnya, dia melihat orang-orang sudah menunggu di sana. Hari Bebas Hutang Pdf “Ribo itu melebih-lebihkan, dia berjanji datang jam 10, dia sudah ada di sana jam 6,” gumamnya. Namun, dia masih merasa tenang. Keyakinannya berada di puncaknya. “Sebenarnya aku ada pesanan, Leak. Aku pandai menangani alat berat, bantu aku,” kata teman itu. Malik sangat pandai memperkirakan harga. Ia meminta Malik menemaninya keluar kota, tempat pelelangan alat berat. Malik yang sebenarnya ragu untuk pergi karena ingat pemberi pinjaman akan datang, menjawab seolah-olah. “Ini dia. Jika kamu benar-benar ingin mengundangku, taruh 50 juta dolar di mejaku.” Rupanya, guyonan yang keluar dari mulut Malik ditanggapi serius oleh sang sahabat. “Ayolah, kalau 50 juta, aku tidak punya. Tapi kalau 25 juta ada, aku akan menyiapkan uangnya pagi ini.” Doa Supaya Bisa Membayar Utang Dengan Cara Tak Terduga Dan Cepat Terkabul Alhamdulillah… Malik sangat bersyukur. Begitulah keajaiban pertolongan Tuhan. Masalah utang 15 juta selesai, masih ada 10 juta. Ada dua masalah lain. Istri dan anak-anak. Begitu dia menerima 25 juta dolar, tamu lain datang ke rumah itu. istri Malik. Ternyata, saat Malik shalat malam, putra bungsunya tidak bisa tidur. Dia menangis sepanjang malam. Istri Malik terkejut. Dia merasa tidak nyaman dengan perlakuan itu. Tapi dia tidak bisa berbohong di dalam hatinya. Masih ada cinta untuk suaminya. “Saya punya uang, 25 juta. Ibu tahu rumah kita diincar rentenir karena hutang Abang 15 juta. Nanti 15 juta, ibu simpan, dia akan bayar pinjaman jangan pernah datang lagi. Katanya mau ikut jam 10. Sisanya kita bagi 5jt untuk biaya kakak saya di Riau, 5jt ibu simpan untuk usaha anak. Selama Abang di Riau, tolong jaga anak”. Doa Terbebas Dari Utang Yang Diajarkan Rasulullah Saw “Iya kakak.” Entah kenapa kata-kata tersebut tiba-tiba keluar dari bibir istrinya. Sang istri yang tadinya ngotot minta cerai langsung menolak keras. Cinta yang layu tumbuh dengan cepat. Masalah kedua terpecahkan. Masalah ketiga tetap ada, yaitu masalah SPP anak. Masalah ini sebenarnya yang paling ringan. Karena SPP anaknya hanya Rp 50 ribu per bulan. terlambat 7 bulan. Jadi totalnya hanya Rp 350 ribu. [LAZ Ummul Quro]Doa agar cepat kaya dan melunasi hutang – Contoh doa hutang terbaru 2022 – Salah satu fenomena yang paling banyak dibicarakan Pertolongan allah melunasi hutang, kisah nyata pertolongan allah swt, kisah nyata hutang lunas karena sedekah, keajaiban allah hutang lunas, lunas hutang cara allah, kisah pertolongan allah melunasi hutang, pertolongan allah saat terlilit hutang, lunas hutang dengan cara allah, kisah nyata lunas hutang, kisah nyata hutang lunas dengan sedekah, kisah nyata pertolongan allah, kisah nyata mendapat pertolongan allah swt Terima kasih sudah membaca artikel kami Kisah Nyata Hutang Lunas Atas Pertolongan Allah dan terima kasih sudah berkunjung di blog kami. Ayubpasti kaget karena dia tidak pernah menyangka bahwa istrinya yang tercinta mengatakan hal seperti itu. Tapi, Ayub merasa bahwa itu hanyalah ucapan yang bodoh. Dia tetap tidak mau mengutuki Allah. Dia sama sekali tidak mengucapkan kata-kata yang melawan Allah. —Ayub 2:7-10. Tahukah Saudara bahwa kisah nyata ini ada hubungannya dengan Saudara?
25 Ayat Al-Quran Tentang Pertolongan – Sesungguhnya orang-orang beriman dan bertaqwa akan ditolong Allah dan itu adalah suatu kepastian. Kita melihat kisah-kisah para nabi dan orang-orang sholih bagaimana mereka ditolong Allah dalam berbagai situasi yang mengerikan. Ingatlah ketika Nabi Musa bersama Bani Israil hendak menyeberangi Laut Merah, ketika itu Fir’aun dan bala tentaranya sudah dekat dengan mereka. Bani Israil khawatir bila mereka akan ditangkap oleh Fir’aun dan bala tentaranya. Nabi Musa alaihissalam meyakinkan umatnya seraya berkata, “sekali-kali tidak, sesungguhnya Tuhanku bersamaku”.Lihatlah bagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersama Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur, ketika itu Abu Bakar takut dan khawatir bila ketahuan dengan orang-orang musyrikin yang mengejar mereka, karena situasinya orang-orang musyrikin sudah sampai di atas Gua. Abu Bakar mengatakan kalau orang-orang musyrikin melihat ke kaki mereka, ke bawah, maka mereka akan melihat Rasulullah dan Abu Bakar. Rasulullah dengan tegas mengatakan “Jangan takut, sesungguhnya Allah bersama kita.” Dan kisah-kisah itu diabadikan dengan jelas di Al-Quran. Itulah keyakinan yang harus senantiasa terpatri di dada kita semua bahwa Allah pasti akan menolong hamba-Nya beriman dan bertaqwa. Baca Juga 31 Ayat Al-Quran Tentang Orang Beriman Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang pertolongan. Simak lebih lengkapnya di bawah ini. 1 Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, An-Nashr 1 2 Dan di antara manusia ada orang yang berkata "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti karena ia beriman kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata "Sesungguhnya kami adalah besertamu." Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia? Al-Ankabuut 10 3 Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berha]a itu tidak dapat memberi pertolongan. Al-A’raaf 92 4 Dan sesungguhnya telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan yang dilakukan terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat janji-janji Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu. Al-An’aam 34 5 Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui, waktu di mana mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka mereka dan tidak pula dari punggung mereka,sedang mereka tidak pula mendapat pertolongan, tentulah mereka tiada meminta disegerakan. Al-Anbiyaa’ 39 6 Dan ingatlah hai para muhajirin ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi Mekah, kamu takut orang-orang Mekah akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap Madinah dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. Al-Anfaal 26 7 Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan kepada orang-orang muhajirin, mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan terhadap orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. Akan tetapi jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam urusan pembelaan agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Al-Anfaal 72 8 Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan kepada orang-orang muhajirin, mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki nikmat yang mulia. Al-Anfaal 74 9 Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi. Az-Zumar 54 10 dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat banyak. Al-Fath 3 11 Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan. Al-Hasyr 12 12 Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya, melainkan dengan suatu alasan yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. Al-Israa’ 33 Baca Juga 23 Ayat Al-Quran Tentang Orang Bertaqwa 13 Janganlah kamu memekik minta tolong pada hari ini. Sesungguhnya kamu tiada akan mendapat pertolongan dari Kami. Al-Mu’minuun 65 14 Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang kalah. Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan. Ali Imran 111 15 yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan, Ad-Dukhaan 41 16 Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang. Ar-Ruum 5 17 Dan ada lagi karunia yang lain yang kamu sukai yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat waktunya. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. Ash-Shaff 13 18 Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. Huud 113 19 Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan. Yaasiin 74 20 Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi tentang keimanan mereka dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa. Yusuf 110 21 Dan jagalah dirimu dari azab hari kiamat, yang pada hari itu seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan begitu pula tidak diterima syafa'at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong. Al-Baqarah 45 22 Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong. Al-Baqarah 86 23 Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak pula mereka akan ditolong. Al-Baqarah 123 24 Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan bermacam-macam cobaan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. Al-Baqarah 214 25 yaitu hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong. Ath-Thuur 46 Itulah beberapa ayat Al-Quran yang menyebutkan dan membicarakan tentang pertolongan. Semoga tulisan ini menambah ilmu dan pengetahuan kita seputar Al-Quranul Karim. Baca Juga 18 Ayat Al-Quran Tentang Ketakutan Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 2 Muharram 1443 Hijriyah/11 Agustus 2021 Masehi.
Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yan dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu.
Assalamualaiku, Kisah nyata saudari kita yang pernah lalai dan tersesat, namun Allah menolongnya sebelum semuanya terlambat. Saat hati mulai dirundung sesal yang berkepanjangan, saat masa lalu terus menghantui setiap waktu. Tak pernah terbayang semua itu membawa penyesalan yang begitu dalam…. Tak pernah aku merasa demikian hingga aku bertemu dengan sahabatku dulu. Sosok yang begitu indah, anggun, cerdas, didalam segala hal. Membuatku iri hingga melemaskan diri ini, mengendurkan setiap otot ditubuh, merenggut secercah sinar yang tertinggal di wajahku. Aku telah melalui hari-hariku dalam kehampaan, pilihan yang aku ambil tanpa pernah berfikir panjang. Dan aku terus mencoba menyalahkan orang-orang disekelilingku atas kesalahanku dulu. Seandainya mereka menasihatiku,seandainya mereka merangkulku,seandainya saja mereka sedikit perduli padaku……….. Namun akhirnya aku dapat mengakui bahwa semua itu adalah pilihanku….! Akulah yang memilih jalan itu,akulah yang tak mau berfikir panjang untuk jalanku sendiri. Akulah yang bertanggungjawab atas kesalahanku sendiri. Setiap hari,setiap detik, aku berdoa dalam hati dan memohon petujuk dari Allah Subhanawataala agar aku dapat kembali ke jalan-Nya yang benar. Aku terus berdoa…. Ku cari lewat internet pesantren-pesantren yang bagus, universitas islam yang bagus, tapi bukan jawaban yang aku dapat, semua itu justru membuatku bertambah bingung. Lalu aku memohon lagi…dan lagi… agar diberikan jalan untuk mendapatkan ilmu yang benar,dari orang-orang yang benar agar tidak lagi aku tersesat agar tidak lagi aku salah arah. Kutunggu…dan ku tunggu…. akhirnya Allah menunjukkan jalan itu. Meskipun aku tak pernah menyadarinya. Hinga suatu hari seorang guru bekata padaku kurang lebih seperti ini kata-katanya “Kita yang mengkaji agama hari ini,telah diberikan berkah dan kesempatan yang luar biasa, semua ini tidak terjadi karena kebetulan, Allah yang mempertemukan kita,Allah juga yang telah memilih kita untuk berada disini pada hari ini, Jangan sia-siakan kesempatan yang telah Allah kepada kita karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti ini.” Kata-kata itu membuatku sadar dan bergenang air mata….sungguh sulit dipercaya Allah memberikan orang sepertiku kesempatan kedua,dan berkah yang luar biasa! Aku semakin yakin, bahwa Semua itu tidak pernah kebetulan! Semua itu adalah rencanaNya. Karena hanya Dia yang dapat mempertemukanku dengan orang-orang shaleh itu…hanya Allah yang mampu mengarahkan kakiku dan bertemu dengan mereka. Sungguh aku sangat bersyukur dengan apa yang telah aku dapat hingga hari ini. Takkan aku sia-siakan lagi waktu yang kumiliki demi kesenangan duniawi semata. Dalam perjalananku yang baru kumulai ini, aku dapat mengatakan bahwa Pertolongan Allah itu memang Nyata, bagi orang-orang yang mengharap pertolongan. Wahai saudaraku sesama muslim, yang ingin kembali ke jalan Islam dan menikmati indahnya Islam percayalah bahwa Allah maha mendengar lagi maha mengetahui….Dia tidak pernah melalaikan umatnya. Barang siapa yang memohon ampun dan meminta pertolongan dengan kesungguhan hati, yakinlah! Bahwa Dia akan mengabulkannya suatu hari nanti,Bahkan ketika kita tidak menyadarinya! Dalam Sepenggal kisah nyata dari saudari kita. Semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung. AMin! Wassalam.
KISAHNYATA DI AMERIKA , BUKTI KEUTAMAAN AYAT KURSI. by Fadhil ZA · August 16, 2012. Ini kisah nyata dari Amerika (US) sekitar tahun 2006. Pengalaman nyata seorang muslimah asal Asia yang mengenakan jilbab. Suatu hari wanita ini berjalan pulang dari bekerja dan agak kemalaman . Suasana jalan setapak sepi .
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." QS Al-Baqarah [2] 155 Tetaplah bahagia dalam segala situasi. Karena semakin besar rasa khawatir di dalam hati, semakin gelisah, semakin besar rasa takut akan segala urusan dunia, maka semakin tinggi tingkat kepasrahan kita kepada Allah SWT. Rasa butuh kepada Allah pun semakin besar. Kisah nyata yang tersaji di dalam buku ini- ditulis oleh para penulis yang tak kenal lelah berjuang dan bangkit dari keterpurukan hidup. Sesusah dan sepayah apa pun, mereka tetap bertawakal, berdoa, dan terus berikhtiar sesuai kemampuan masing-masing hingga berhasil keluar dari situasi buruk itu. Sungguh kisah nyata mereka penuh inspirasi dan sarat hikmah. Lantas, seperti apa perjuangan mereka untuk bangkit dari keterpurukan hidup? Bacalah kisah selengkapnya di dalam buku ini. Kutipanceramah Syekh Ali Jaber tentang sebuah kisah nyata yang terjadi di Arab yaitu kisah 2 orang pemuda dan seorang ibu mendapatkan Hidayah pertolongan Al Pertolongan Allah untuk Orang yang Jujur Kisah Muslim – Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa seorang laki-laki dari kalangan Bani Israil meminta kepada seseorang Bani Israil lainnya agar memberikan pinjaman kepadanya seribu dinar. Lalu si pemberi pinjaman berkata, “Datangkanlah para saksi. Saya meminta mereka untuk bersaksi.” Lantas orang yang meminta pinjaman berkata, “Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjadi saksi.” Pemberi pinjaman menambahkan, “Datangkanlah seorang penjamin,.” Dia menjawab, “Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai penjamin.” Pemberi pinjaman berkata, “Engkau benar.” Kemudian dia menyerahkan piutang tersebut kepadanya sampai waktu yang ditentukan. Selanjutnya si peminjam pergi mengarungi lautan untuk memenuhi kebutuhannya. Setelah itu, dia mencari kendaraan yang akan digunakan untuk mendatangi pemberi pinjaman sesuai waktu yang telah ditetapkan. Ternyata dia tidak menemukan kendaraan. Lantas dia mengambil kayu dan melubanginya, lalu dia memasukkan seribu dinar di dalamnya dan selembar kertas darinya untuk temannya si pemberi pinjaman. Kemudian dia meratakan tempatnya kembali. Selanjutnya dia membawa kayu tersebut ke laut. Dia berkata, “Ya Allah! Sungguh, Engkau mengetahui bahwa saya meminjam seribu dinar kepada si fulan, lalu dia meminta penjamin kepadaku dan saya berkata, Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai penjamin.’ Dia pun ridha karena Engkau. Dia juga meminta saksi, lalu saya berkata, Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadi saksi.’ Dia pun ridha karena Engkau. Sesungguhnya saya telah bersusah payah untuk menemukan kendaraan untuk mengantarkan utangku kepada pemiliknya, ternyata saya tidak menemukan. Sungguh, saya menitipkan kayu ini kepada-Mu.” Lantas dia melemparkannya ke laut sampai masuk ke dalam laut kemudian bergerak. Di samping itu dia masih saja mencari kendaraan untuk menuju ke daerahnya. Di lain pihak, si pemberi pinjaman menanti-nanti barangkali kendaraan yang membawa piutangnya telah datang. Ternyata ada kayu yang mengapung di dekatnya. Lalu dia mengambil kayu tersebut untuk dijadikan sebagai kayu bakar buat keluarganya. Ketika dia menggergajinya, dia menemukan uang dan selembar kertas. Kemudian si peminjam hutang datang dan memberikan seribu dinar, lalu dia berkata, “Demi Allah, saya telah bersusah payah mencari kendaraan untuk menyerahkan piutangmu. Ternyata saya tidak menemukan kendaraan sebelum saya datang sekarang ini.” Setelah beberapa waktu kemudian, teman yang meminjam uang darinya telah sampai. Dia bertanya, “Apakah engkau pernah mengirimkan sesuatu kepadaku?” Dia menjawab, “Saya kan sudah bilang bahwa saya tidak menemukan kendaraan sebelum saya datang sekarang ini.” Dia berkata, “Allah telah mengantarkan darimu sesuatu yang engkau kirimkan melalui kayu dan mengalir dengan membawa seribu dinar.” HR. Al-Bukhari. Sumber Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1 Artikel KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28

KeAjaiban ayat kursi (kisah nyata) Ini kisah nyata dari Amerika (US) sekitar tahun 2006. Pengalaman nyata seorang muslimah asal Asia yang mengenakan jilbab. Suatu hari wanita ini berjalan pulang dari bekerja dan agak kemalaman . Suasana jalan setapak sepi . Ia melewati jalan pintas. Di ujung jalan pintas itu, dia melihat ada sosok pria Kaukasian.

KISAH INI SANGAT MENARIK UNTUK KITA KAJI KARENA BUAT MENAMBAH KEYAKINAN DAN METODE PERTOLONGAN ALLAH SWT ITU YANG SEPERTI APA ? Diambil dari Buku Kisah Penuh Hikmah 1 PERTOLONGANB ALLAH Karunia pertolongan ALLAH Azza wa Jalla terkadang “definisi”-nya tidak mesti sama dengan apa yang terpikir dalam benak dan terbetik dalam untaian harapan kita. Bisa jadi apa yang kita artikan dan kita dambakan lewat doa ataupun cetusan hati itu berupa A’, ternyata yang datang berbentuk B’. Sayangnya, kita kerapkali tidak menyadarinya. Kita anggap bahwa ALLAH tidak menolong kendati sudah habis-habisan’ berdoa. Akan tetapi, bagi orang yang sudah memiliki makifat, tentulah tidak akan atau setidaknya tidak akan berlama-lama terjebak dalam buruk sangka seperti itu. Dia akan diberi kesanggupan oleh ALLAH untuk dapat menangkap hikmah dibalik setiap kejadian. Dan oleh karena itu, cepat atau lambat akan segera disadarinya bahwa ALLAH Azza wa Jalla sama sekali tidak akan pernah lalai dalam mengurus hamba-Nya dan tidak akan pernah lupa untuk mengabulkna doa-doanya. Ketika suatu waktu kita ingin pertolongan ALLAH dan ternyata pertolongan itu belum datang juga seperti yang kita inginkan, namun kita tetap bisa berdoa dan shalat tahajud, maka itu pun harus membuat kita puas. Mengapa? Sebab, karunia ALLAH tidak harus berbentuk material seperti yang kita inginkan. Kita bisa berdoa, kita bisa tahajud, dan kita bisa tetap bersungguh-sungguh dalam meminta, itu pun merupakan karunia besar. Bahkan bisa jadi lebih besar daripada apa yang yang kita minta, baik berupa uang ataupun aneka bentuk pertolongan lainnya. Ketika kita diuji dengan lilitan hutang, misalnya, lantas kita setiap malam menangis dan berdoa, “Ya, ALLAH. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang Mahakaya. Jagat raya alam semesta ini sungguh milik-Mu. Bayangkanlah hutangku, ya Rabb.” Akan tetapi, ketika ternyata hutang-hutang itu tak bisa terbayarkan juga, maka bukanlah itu berarti doa kita tidak dikabulkan-Nya. Sesungguhnya, kesanggupan kita untuk bangun setiap malam dan memanjatkan doa dengan penuh harap, ini pun karunia ALLAH yang amat besar. Apa sih artinya hutang bagi ALLAH yang Mahakaya? Mungkin dengan hutang itu ALLAH justru sedang menjerat seorang hamba-Nya agar semakin dekat kepada-Nya. “Ya, ALLAH. Usahaku saat ini sedang macet. Tolonglah, ya ALLAH. Bukanlah Engkau Mahakaya, Pemiliki segalanya?” Subhanallah. Bukankah sangat jarang kata-kata seperti ini terucap dari lisan seseorang ketika dia sedang dalam keadaan makmur? Sungguh mahal kata-kata makrifat seperti itu, yang bisa jadi terlontar dari lisan kita justru tatkala kita sedang dalam kesusahan. Nah, siapa tahu itu merupakan karunia yang lebih besar daripada dilapangkan seketika oleh ALLAH. Jadi, kita terus-menerus memohon, menghiba-hiba, dan dengan sekuat tenaga memaksakan diri mendekat kepada ALLOH, itu pun adalah karunia ALLAH yang lebih besar dari pada yang kita mintakan dalam doa. Anda datang menghadiri pengajian di majlis taklim karena suatu kesulitan dan kesempatan yang tengah di hadapi, lalu anda dengarkan ceramah sang mubaligh; itu lebih baik daripada doa yang kita minta. Karena dengan cara ini mungkin lebih banyak yang terselesaikan daripada satu penyelesaian masalah yang kita mintakan dalam doa. Anda minta dimudahkan urusan oleh ALLAH tetapi malah diberi ilmu; bisa jadi itu lebih manfaat daripada kemudahan urusan yang anda cari. Karena, dengan ilmu justru lebih banyak urusan yang bisa terselesaikan. Demikian juga bila anda sedang mempunyai masalah dengan tetangga atau orang tua, tetapi Anda telah datang kepada ulama untuk menuntut ilmu; itu kan merupakan masalah yang dapat membuat kita menjadi lebih baik. Walhasil, janganlah takut oleh suatu masalah karena pertolongan ALLAH itu teramat dekat. Dan bentuknya yang mahal adalah ketika kita berubah menjadi semakin taat kepada ALLAH. Sekali lagi, semua itu adalah karunia yang jauh lebih besar daripada yang kita minta. Wassalam UNTUK VIDEO PENJELASAN LEBIH DETIL SAUDARAKU YANG DIRAHMATI ALLAH BISA MEMUTAR VIDEO DIBAWAH INI
Bacajuga Kisah Nyata lainnya Buat kami ukuran sukses itu bukan mobil yang banyak, rumah yang mewah, deposito yang banyak. Ketika aku mempersiapkan diri untuk berangkat kerja ke bali dan tiba tiba pertolongan Allah pun datang. Ada 2 orang pemuda yang ke rumahku membawa berita menyuruh aku berangkat ke jepang dan jujur aku sdah lupa bahwa
“Lik, kalau sampai besok kamu nggak bisa membayar utang, kosongkan rumah ini,” ancam rentenir pagi itu. Malik gelagapan. Tiba-tiba dunia terasa sempit. Dadanya sesak seperti kena covid. Tiga tahun sudah Malik bergelut dengan masalahnya. Namun, tak kunjung ia sanggup menyelesaikannya. Utang itu membelit begitu kencang. Laksana piton membelit mangsa. Sungguh benar ajaran Islam. Riba sangat berbahaya. Ia tersiksa dengan bunga yang membuat utangnya jadi berlipat ganda. Malik sudah berusaha mencari pinjaman ke sana ke mari, tapi hasilnya nihil. Kurang dari 24 jam lagi rumah satu-satunya akan disita. Istri Minta Cerai, Anak Terancam Putus Sekolah Setelah si rentenir pergi, datanglah tamu kedua. Istrinya sendiri. Sudah dua tahun ia pisah ranjang dengan wanita yang ia cintai itu. “Kalau Abang belum juga menandatangani surat cerai saya, besuk siang akan ada yang datang menjemput paksa Abang. Jadi besuk pukul 12 siang, saya tunggu di Pengadilan Agama untuk tanda tangan surat cerai!” Malik semakin pusing. Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga lagi. Ia jadi sangat menyesali masa lalunya. Ia ingat betul saat itu, ketika masih jaya-jayanya, ia hobi minum dan main judi. Ketika usahanya bangkrut, hobi itu tetap jalan. Bahkan jadi pelarian. Suatu hari ketika mabuk, terjadilah perselingkuhan’ tersebut. Ia sudah menjelaskan bahwa selingkuh itu tidak sengaja. Namun istrinya tidak terima. Pulang ke rumah orangtuanya dan meminta cerai secepatnya. Malik sudah berusaha mengulur waktu. Agar perpisahan itu tak terjadi. Namun sang istri tampaknya sangat serius dan tak bisa dihalangi. Setelah Ashar, anak pertama pulang. “Pak, besok aku nggak bisa sekolah lagi!”“Kenapa?”“Sudah tujuh bulan Bapak belum membayarkan SPP-ku.” Malik semakin bingung. Tiga masalah menumpuk dan memuncak di hari itu. Ia tak sanggup menghadapinya. Pandangannya makin gelap. Pikirannya kalap. Tak kuat menghadapi semua itu, Malik ingin mengakhirinya. Bunuh diri. Enam Amalan Wasiat Rasulullah Untunglah Malik masih memiliki iman. Sebelum bunuh diri, ia ingat belum Shalat Isya’. Sebenarnya sudah lama Malik tidak shalat. Namun entah mengapa, ia ingin shalat untuk terakhir kalinya sebelum meninggal. Keinginan untuk shalat itu rupanya adalah taufik dari Allah yang membuat Malik secara tak sengaja mengamalkan 6 amalan yang diwasiatkan Rasulullah kepada umatnya jika sedang dilanda gelisah. Fal yatawadh-dha’, langkah pertama adalah berwudhu. Setelah mengambil wudhu, hati Malik mulai tenang. “Ya Allah… saya belum pernah dapat ketenangan seperti ini!” Malik kemudian menunaikan shalat Isya’. Persis seperti langkah kedua dalam wasiat Rasulullah wal yushalli rak’atain. Meskipun yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah Shalat Hajat, namun esensinya sama dengan Shalat Isya’ yang Malik kerjakan. Setelah shalat, Malik melihat Al Qur’an di atas rak bukunya. “Mengaji dulu ah, untuk terakhir kali,” kata Malik. Secara tak sengaja matanya menemukan Surat Ali Imran ayat 26 saat membuka mushaf terjemah itu. ”Katakanlah, Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Seakan-akan Allah mengatakan kepada Malik “Lik, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Siapa yang bisa menyita rumahmu jika Allah mengamankannya? Siapa yang bisa membuatmu bercerai jika Allah menyatukan engkau dan istrimu? Kata siapa anakmu akan putus sekolah jika Allah memberi rezeki? Semua keputusan ada di tangan-Ku.” Namun Malik masih belum percaya. Dalam benaknya masih terpikir, bagaimana mungkin ia bisa mendapatkan uang 15 juta dalam hitungan jam. Bagaimana mungkin rumah tangganya kembali harmonis jika besok jam 12 ia harus bercerai di pengadilan. Malik meneruskan bacaannya. ”Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki, tanpa batas.” QS. Ali Imran 27 Malik masih ragu. Ia coba membuka lembaran mushaf yang lain secara acak. Di hadapannya kini terpampang Surat Faathir ayat 2-3. ”Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yan dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling?” Setelah membaca ayat ini, Malik pun sadar. Ia memohon ampun kepada Allah karena telah berniat bunuh diri. Bulir-bulir air mata membasahi pipinya. Malik kemudian mematikan seluruh lampu di rumahnya, kecuali lampur kamarnya dan kamar anaknya. Ia ingin bermunajat kepada Allah dengan khusyu’. Rupanya itu amal keempat dalam wasiat Nabi setelah berwudhu, shalat dan membaca Qur’an. Malik berdoa dengan penuh kesungguhan, dengan penuh kekhusyu’an, meminta kepada Allah agar rumahnya tidak disita, tidak bercerai dengan istrinya dan anaknya tidak dikeluarkan dari sekolah. Malik mengiringi doanya dengan membaca asmaul husna yang dihafalnya Ya Aziizu ya Hakiim, ya Ghafuru ya Rahiim. Malik terus berdoa dan membaca asmaul husna hingga jam 1 dini hari. Hari telah berganti, mata terasa mengantuk, tetapi Malik tidak menyerah. Ia kembali mengambil wudhu dan membaca Al Qur’an lagi. Kali ini ayat yang ia buka tepat tentang keutamaan taqwa dan tawakkal. Surat Ath Thalaq ayat 2-3. ”Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” Selesai membaca ayat ini, Malik kembali berdoa. Namun, kali ini doanya berbeda dari doa sebelumnya. Ia benar-benar bertawakkal dalam doanya. “Ya Allah… ampuniah dosaku. Jika besok para rentenir itu datang, aku memasrahkan rumah ini. Aku telah menyerahkan semuanya kepadaMu…” Setelah bertawakkal, kini Malik mendapatkan petunjuk untuk melakukan amalan keenam yang Nabi wasiatkan. Yakni wal yatashaddaq. Bersedekahlah. Malik ingat bahwa yang akan disita dalah rumahnya saja, sedangkan isinya tidak. Maka ia pun berencana menyedekahkan isi rumah itu. Ia akan keluar dari rumah itu hanya membawa pakaian saja. Baca Keutamaan Sedekah Adzan Subuh berkumandang. Malik yang sebelumnya hampir tak pernah ke masjid, kini pergi ke rumah Allah itu untuk shalat berjamaah. Selesai shalat, dzikir dan doa, Malik tidak langsung pulang. Ia ingin terus menenangkan hatinya di masjid. Ia pun membaca surat Al Waqi’ah. Ia pernah mendengar, siapa yang membaca surat Al Waqi’ah akan dijauhkan dari kefakiran. Baca juga Pengertian Zakat Pertolongan Allah Tepat jam 6 pagi, Malik keluar dari masjid. Mendekati rumahnya, ia melihat sudah ada orang yang menunggu di sana. “Keterlaluan si rentenir, janji datang jam 10, jam 6 sudah di sini,” gumamnya. Namun, ia tetap merasa tenang. Tawakkalnya sudah sampai di puncak. Rupanya orang yang menunggunya itu bukan rentenir, melainkan teman lamanya.“Sebenarnya gue ada order Lik. Elu kan jago naksir alat-alat berat, bantu gue ya,” kata sang teman. Malik memang jago menaksir harga. Ia minta Malik menemaninya ke luar kota, lokasi pelelangan alat berat.“Maaf, nggak bisa. Gue lagi males,” jawab Malik.“Aduh Lik, tolong dong… bisa rugi gue kalau elu nggak ikut” Malik yang sebenarnya berat untuk pergi karena ingat rentenir akan datang, menjawab sekenanya. “Begini, deh. Kalau memang elu mau tetap ngajak gue juga, siapkan duit 50 juta cash di meja gue.” Rupanya, kalimat iseng yang keluar dari mulut Malik itu ditanggapi serius oleh sang teman. “Lik, kalau 50 juta mah nggak ada. Tapi kalau 25 juta ada, pagi ini cash pun gue siapin”“Apa?” Malik tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.“Kalau 25 juta, bisa langsung gue siapin. Cash” Alhamdulillah… Malik sangat bersyukur. Demikian ajaib pertolongan Allah. Masalah utang 15 juta itu beres, bahkan ada sisa 10 juta. Tinggal dua masalah lagi. Istri dan anak. Baru saja menerima uang 25 juta, tamu lain datang ke rumah. Istri Malik. Rupanya, ketika Malik berdoa di malam hari, anaknya yang bungsu tak bisa tidur. Menangis sepanjang malam.“Barangkali anakmu kangen bapaknya, ajaklah bertemu besuk pagi sebelum kalian bercerai,” kata orangtua kepada istri Malik. Dengan wajah berbinar dan penuh bahagia, Malik menyambut istrinya dan langsung Malik kaget. Sempat risih dengan perlakuan itu. Tetapi ia tidak bisa membohongi hatinya sendiri. Masih ada cinta untuk suaminya. “Alhamdulillah, Mah, kita selamat!”“Selamat apa Bang?”“Abang dapat duit, nih 25 juta. Mamah tahu kan rumah kita diincar rentenir gara-gara utang Abang 15 juta. Ini uang 15 juta nanti Mamah pegang, bayarkan ke rentenir biar nggak datang lagi selamanya. Katanya mau datang jam 10. Sisanya kita bagi dua. 5 juta buat ongkos Abang ke Riau, yang 5 juta Mamah pegang buat urusan anak-anak. Selama Abang di Riau, tolong jaga anak-anak ya.”“Iya Bang.” Entah mengapa tiba-tiba kata-kata itu yang keluar dari bibir istrinya. Istri yang tadinya bersikeras meminta cerai tiba-tiba luluh hatinya. Cinta yang layu itu dengan cepat tumbuh kembali. Permasalahan kedua pun selesai. Tinggal permasalahan ketiga, yaitu masalah SPP anak. Masalah ini justru yang paling ringan. Sebab SPP anaknya hanya Rp 50 ribu per bulan. Menunggak 7 bulan. Jadi totalnya hanya Rp 350 ribu. [LAZ Ummul Quro] *Disarikan dari Buku Kun Fayakun 2 karya Ustadz Yusuf Mansur
.
  • 9fico77c2f.pages.dev/379
  • 9fico77c2f.pages.dev/884
  • 9fico77c2f.pages.dev/192
  • 9fico77c2f.pages.dev/223
  • 9fico77c2f.pages.dev/900
  • 9fico77c2f.pages.dev/60
  • 9fico77c2f.pages.dev/15
  • 9fico77c2f.pages.dev/759
  • 9fico77c2f.pages.dev/714
  • 9fico77c2f.pages.dev/59
  • 9fico77c2f.pages.dev/203
  • 9fico77c2f.pages.dev/96
  • 9fico77c2f.pages.dev/867
  • 9fico77c2f.pages.dev/475
  • 9fico77c2f.pages.dev/417
  • kisah nyata pertolongan allah