swtmelalui asmaul husna. pengertian iman kepada allah swt blog info 4u. iman kepada malaikat pengertian sifat fungsi nama nama. rukun iman beriman kepada allah swt 'iman kepada allah swt melalui asmaul husna june 12th, 2018 - allah swt memiliki nama ar rahim yang artinya maha penyayang yang selalu dilimpahkan kepada
Mungkin sebagian dari kamu masih belum benar-benar memahami apa maksud beriman kepada Allah melalui Asmaul Husna. Tidak usah khawatir, karena kamu akan mendapatkan penjelasannya secara lengkap di dalam artikel ini. Apa itu Beriman Kepada Allah lewat Asmaul Husna? Secara sederhana, maksud beriman kepada Allah melalui Asmaul Husna adalah mempercayai bahwa hanya Allah yang memiliki 99 nama baik dan indah yang ada dalam Asmaul Husna. Lebih dari itu, kamu juga bisa bisa menghafal ke-99 nama baik tersebut untuk mendapatkan hikmah dan manfaat beriman kepada Allah melalui Asmaul Husna. Mengingat bahwa Allah sangat menyukai hamba yang selalu mengingat dan menyebut nama-nama baik tersebut. Adapun manfaat yang bisa kamu dapatkan adalah jiwa yang lebih tenang, keyakinan atas bantuan selalu datang dari Allah, dan Allah akan mengabulkan segala harapan dan doa yang kamu minta. Bagaimana Cara Beriman kepada Allah melalui Asmaul Husna? Dalam Asmaul Husna Allah, terdapat banyak nama-nama yang menunjukkan kebesaran dan keagungan Allah. Seperti nama Al-muqtadir yang menunjukkan bahwa Allah mempunyai kuasa atas apa yang akan terjadi di dalam alam semesta. Dalam nama tersebut menjelaskan bahwa tiada satu hal atau makhluk apapun yang mempunyai kekuasaan yang menyamai atau bahkan melebih kuasa dari Sang Maha Kuasa. Maka sudah sepatutnya kita sebagai hamba selalu mengimani apapun yang terjadi dalam kehidupan kita adalah karena kuasa Allah. Termasuk dalam kesuksesan yang kita capai. Tidak ada satu orang pun yang bisa mencapai keberhasilan tanpa kuasa dari Allah. Dengan beriman terhadap Asmaul Husna, menjadikan kita pribadi yang lebih rendah hati dan tidak sombong dengan apapun yang kita punya. Aspek Iman kepada Allah melalui Asmaul Husna Beriman kepada Allah dipercaya sebagai rukun iman yang pertama. Dalam ajaran Islam, seorang muslim harus meyakini Allah sebagai Pencipta dan tidak menyekutukan Allah dengan yang selain-Nya. Lebih dari sekadar memahami apa maksud beriman kepada Allah melalui Asmaul Husna, seorang hamba harus mengerjakan semua yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala yang dilarang. Seperti yang sudah Ia firmankan dalam kitab suci Al-Quran. Klik dan dapatkan info kost di dekatmu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah
RPPKELAS VII SEMESTER 1 PERTEMUAN 1-3 DARING JENJANG SMP RPP ini berisi perencanaan pembelajaran menggunakan metode daring dengan tujuan pembelajaran sebagai berikut: pertemuan 1 1. Menjelaskan pengertian iman kepada Allah 2. Menjelaskan pengertian asmaul husna 3. Menguraikan pengertian asmaul khusna: al-'Alím, al- Khabír, Samí', dan al-Bashir dengan benar.
Jakarta Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat. Sifat ini merupakan salah satu Asmaul Husna atau nama-nama baik yang dimiliki Allah SWT. Ada 99 nama baik yang dimiliki Allah SWT yang terdapat di dalam Al-Quran. 20 Sifat Allah SWT, Ini Makna dan Dalil yang Mendasarinya Iman kepada Allah Artinya Meyakini KeberadaanNya, Ketahui Sifat Wajib Allah 20 Sifat Wajib bagi Allah dan 20 Sifat Mustahil bagi Allah, Lengkap Penjelasannya Asmaul Husna diterangkan dalam Al Quran dan hadis, salah satunya dalam surat Al-A’raf ayat 180. Allah SWT berfirman "Dan Allah memiliki Asma'ul-husna nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." QS. Al-A’raf 180 Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat dan juga merupakan Asmaul Husna. Selain itu ada beberapa sifat atau nama-nama baik Allah SWT lainnya yang perlu kamu kenali. Kamu perlu mengenali 99 Asmaul Husna dan artinya. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Selasa 6/6/2023 tentang allah memiliki sifat al matin yang tercantum dalam surat Anak Islami - Asmaul HusnaIlustrasi masjid. Photo by Snowscat on UnsplashAllah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Al-Quran. Sifat ini merupakan bukti bahwa tidak sesuatu apapun yang lebih kuat, selain dari pada-Nya. Dengan kata lain, Al-Matin artinya Yang Maha Kokoh atau Yang Maha Teguh. Akar kata Al Matin dalam bahasa Arab klasik memiliki beberapa arti seperti kuat, kokoh, tegas, keras padat, kuat tahan lama, pasti, yakin memiliki kekuatan, bagian luar yang keras atau bagian yang terangkat dan lapisan yang keras. Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat. Makna Al-Matin ini yaitu Allah sangat kokoh dan mempunyai kehendak serta kekuatan yang tak pernah luntur. Kekuatan-Nya luar biasa tidak ada habisnya, selalu tetap, tidak pernah lelah dan tidak dapat dibayangkan oleh makhluk-Nya. Al-Matin artinya Allah kokoh di atas segala-galanya di seluruh kekuasaan-Nya. Al-Matin artinya Allah yang kokoh membuat seorang hamba merasa aman bersandar pada Rabb-Nya. Mereka bisa bebas meminta segalanya kepada Allah SWT. Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat ayat 58, yang berbunyi Innallaaha Huwar Razzaaqu Zul Quwwatil Matiin Artinya “Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” Jadi, Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat ayat 58, yang menggambarkan sifat Allah sebagai yang Maha Asmaul Husna Beserta ArtinyaIlustrasi doa, Islami, Muslim. Photo by Masjid MABA on UnsplashSeperti yang telah disebutkan sebelumnya, Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat dan juga merupakan Asmaul Husna. Kamu perlu mengenali 99 Asmaul Husna dan artinya. Berikut 99 Asmaul Husna beserta artinya dan dalilnya 1. Ar Rahman, artinya Yang Maha Pengasih 2. Ar Rahiim, artinya Yang Maha Penyayang 3. Al Malik, artinya Yang Maha Merajai bisa diartikan Raja dari semua Raja 4. Al Quddus, artinya Yang Maha Suci 5. As Salaam, artinya Yang Maha Memberi Kesejahteraan 6. Al Mu'min, artinya Yang Maha Memberi Keamanan 7. Al Muhaimin, artinya Yang Maha Mengatur 8. Al 'Aziiz, artinya Yang Maha Perkasa 9. Al Jabbar, artinya Yang Memiliki Mutlak Kegagahan 10. Al Mutakabbir, artinya Yang Maha Megah, yang memiliki kebesaran 11. Al Khaliq, artinya Yang Maha Pencipta 12. Al Baari', artinya Yang Maha Melepaskan membuat, membentuk, menyeimbangkan 13. Al Mushawwir, artinya Yang Maha Membentuk Rupa makhluk-Nya 14. Al Ghaffaar, artinya Yang Maha Pengampun 15. Al Qahhaar, artinya Yang Maha Menundukkan/Menaklukkan Segala Sesuatu 16. Al Wahhaab, artinya Yang Maha Pemberi Karunia 17. Ar Razzaaq, artinya Yang Maha Pemberi Rezeki 18. Al Fattaah, artinya Yang Maha Pembuka Rahmat 19. Al 'Aliim, artinya Yang Maha Mengetahui 20. Al Qaabidh, artinya Yang Maha Menyempitkan 21. Al Baasith, artinya Yang Maha Melapangkan 22. Al Khaafidh, artinya Yang Maha Merendahkan 23. Ar Raafi', artinya Yang Maha Meninggikan 24. Al Mu'izz, artinya Yang Maha Memuliakan 25. Al Mudzil, artinya Yang Maha Menghinakan 26. Al Samii', artinya Yang Maha Mendengar 27. Al Bashiir, artinya Yang Maha Melihat 28. Al Hakam, artinya Yang Maha Menetapkan 29. Al 'Adl, artinya Yang Maha Adil 30. Al Lathiif, artinya Yang Maha Lembut 31. Al Khabiir, artinya Yang Maha Mengenal 32. Al Haliim, artinya Yang Maha Penyantun 33. Al 'Azhiim, artinya Yang Maha Agung 34. Al Ghafuur, artinya Yang Maha Memberi Pengampunan 35. As Syakuur, artinya Yang Maha Pembalas Budi menghargai 36. Al 'Aliy, artinya Yang Maha Tinggi 37. Al Kabiir, artinya Yang Maha Besar 38. Al Hafizh, artinya Yang Maha Memelihara 39. Al Muqiit, artinya Yang Maha Pemberi Kecukupan 40. Al Hasiib, artinya Yang Maha Membuat Perhitungan 41. Al Jaliil, artinya Yang Maha Luhur 42. Al Kariim, artinya Yang Maha Pemurah 43. Ar Raqiib, artinya Yang Maha Mengawasi 44. Al Mujiib, artinya Yang Maha Mengabulkan 45. Al Waasi', artinya Yang Maha Luas 46. Al Hakim, artinya Yang Maha Bijaksana 47. Al Waduud, artinya Yang Maha Mengasihi 48. Al Majiid, artinya Yang Maha Mulia 49. Al Baa'its, artinya Yang Maha Membangkitkan 50. As Syahiid, artinya Yang Maha Menyaksikan99 Asmaul Husna Beserta Artinya 51-99Ilustrasi masjid. Photo by Giga Rizqona on PexelsAllah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Al-Quran. Pada Asmaul Husna, Al-Matin bisa kamu lihat di nomor 54. Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat ayat 58. Berikut 99 Asmaul Husna beserta artinya 51-99 51. Al Haqq, artinya Yang Maha Benar 52. Al Wakiil, artinya Yang Maha Memelihara 53. Al Qawiyyu, artinya Yang Maha Kuat 54. Al Matiin, artinya Yang Maha Kokoh 55. Al Waliyy, artinya Yang Maha Melindungi 56. Al Hamiid, artinya Yang Maha Terpuji 57. Al Muhshii, artinya Yang Maha Mengalkulasi menghitung segala sesuatu 58. Al Mubdi', artinya Yang Maha Memulai 59. Al Mu'iid, artinya Yang Maha Mengembalikan Kehidupan 60. Al Muhyii, artinya Yang Maha Menghidupkan 61. Al Mumiitu, artinya Yang Maha Mematikan 62. Al Hayyu, artinya Yang Maha Hidup 63. Al Qayyuum, artinya Yang Maha Mandiri 64. Al Waajid, artinya Yang Maha Penemu 65. Al Maajid, artinya Yang Maha Mulia 66. Al Wahid, artinya Yang Maha Tunggal 67. Al Ahad, artinya Yang Maha Esa 68. As Shamad, artinya Yang Maha Dibutuhkan tempat meminta 69. Al Qaadir, artinya Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan 70. Al Muqtadir, artinya Yang Maha Berkuasa 71. Al Muqaddim, artinya Yang Maha Mendahulukan 72. Al Mu'akkhir, artinya Yang Maha Mengakhirkan 73. Al Awwal, artinya Yang Maha Awal 74. Al Aakhir, artinya Yang Maha Akhir 75. Az Zhaahir, artinya Yang Maha Nyata 76. Al Baathin, artinya Yang Maha Ghaib 77. Al Waali, artinya Yang Maha Memerintah 78. Al Muta'aalii, artinya Yang Maha Tinggi 79. Al Barru, artinya Yang Maha Penderma maha pemberi kebajikan 80. At Tawwaab, artinya Yang Maha Penerima Taubat 81. Al Muntaqim, artinya Yang Maha Pemberi Balasan 82. Al Afuww, artinya Yang Maha Pemaaf 83. Ar Ra'uuf, artinya Yang Maha Pengasuh 84. Malikul Mulk, artinya Yang Maha Penguasa Kerajaan semesta 85. Dzul Jalaali WalIkraam, artinya Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan 86. Al Muqsith, artinya Yang Maha Pemberi Keadilan 87. Al Jamii', artinya Yang Maha Mengumpulkan 88. Al Ghaniyy, artinya Yang Maha Kaya 89. Al Mughnii, artinya Yang Maha Pemberi Kekayaan 90. Al Maani, artinya Yang Maha Mencegah 91. Ad Dhaar, artinya Yang Maha Penimpa Kemudharatan 92. An Nafii', artinya Yang Maha Memberi Manfaat 93. An Nuur, artinya Yang Maha Bercahaya menerangi, memberi cahaya 94. Al Haadii, artinya Yang Maha Pemberi Petunjuk 95. Al Badii', artinya Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya 96. Al Baaqii, artinya Yang Maha Kekal 97. Al Waarits, artinya Yang Maha Pewaris 98. Ar Rasyiid, artinya Yang Maha Pandai 99. As Shabuur, artinya Yang Maha Sabar* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Imankepada qadha dan qadar. Dari sini kita dapat melihat bahwa iman kepada kitab - kitab Allah merupakan rukun iman ketiga . Iman kepada kitab - kitab Allah berarti meyakini dan percaya bahwa Allah benar - benar telah menurunkan wahyu berupa kitab suci melalui malaikat Jibril kepada para rasul untuk disampaikan kepada umat yang berisi petunjuk
Untuk lebih memahami makna Asmaul Husna ini marilah kita perdalam pemahaman kita tentangnya dengan mempelajari beberapa Asmaul Husna berikut1. Al-Karim Maha MuliaQS An-Naml/27 ayat 40, artinya“Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya, dan barangsiapa yang ingkar maka sesungguhnya rabbku maha cukup dan maha mulia”.Allah memiliki sifat al-Kariim, artinya Allah Maha Mulia, ajaranNya pun mengandung kemuliaan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mulia dimaknai dengan tinggi derajat, pangkat, jabatan, luhur budi, dan bermutu tinggi. Kemuliaan Allah tercermin dari sifat-Nya yang tidak pilih kasih dalam memperlakukan makhlkNya. Dia berikan makhluk-Nya kenikmatan yang sangat sulit dihitung. Allah tidak meminta balasan apapun dari makhluk-Nya atas segala nikmat tersebut. Malah kita diberi kebebasan untuk mengikuti ajaran-Nya ataupun tidak. Karena seperti ayat diatas, sebenarnya jika kita bersyukur berterimakasih terhadap nikmat yang kita peroleh dari Allah, sebenarnya kita bersyukur terhadap diri kita sendiri. Untuk menguji keluhuran dan kemuliaan Allah mari kita jawab pertanyaan-pertanyaan berikuta. Adakah yang bisa menciptakan oksigen yang kita hirup secara gratis sepanjang usia kita?b. Adakah yang memberikan air yang segar dan menyuburkan secara gratis selain Allah?c. Adakah yang bias memberikan sinar matahari gratis yang dapat member kehangatan, kesehatan dan penerang bagi makhluk? Dan masih banyak lagi nikmat Allah yang tidak akan dapat kita hitung dan kita sebutkan satu persatu. Semuanya GRATIS, Allah tidak meminta apapun kepada kita. Allah hanya menawarkan kepada kita, jika kita ingin hidup bahagia, sejahtera ikutilah aturan-Nya. Tapi jika tidak mau, kita dipersilahkan untuk memilihnya, dengan konsekuensi hidup sesuai pilihan kita masing-masing. Inilah yang menunjukkan kemuliaan dan keluhuran Allah. Manusia sebagai wakil Allah, makhluk kepercayaan Allah untuk memimpin kehidupan alam semesta ini tentu harus memiliki sifat seperti siapa yang kita wakili. Sebagai dasarnya Allah sudah tiupka pada qalbu kita sifat dasar kemuliaan. Sudahkah kita sebagai wakil Allah lebih baik dari mahkluk Allah yang lain yang Allah serahkan kepada kita pengelolaannya. Sudahkah kita melebihi matahari dalam member manfaat kepada makhluk Allah yang lain?. Jika belum, maka sebenarnya kita belum menjadi manusia. Karena manusia hakikatnya adalah khalifah. Manusia adalah pemimpin bagi alam semesta ini. Kemuliaan yang harus melekat dan menjadi sifat manusia sebagai makhluk kepercayaan Allah dimulai dari kesadaran diri bahwa kemuliaan hanya akan didapat dengan cara memuliakan yang lain. Jadilah manusia yang sebenarnya dengan mempelajari buku panduan pengelolaan alam semesta ini yang dikeluarkan oleh Allah kepada contoh manusia paripurna, Rasulullah Muhammad SAW. Dengan mempelajari dan mengaplikasikan Al-quran dalam kehidupan ini akan lahirlah manusia-manusia sebenarnya yang memiliki kemuliaan sesuai dengan yang disampaikan Allah dalam QS At-Tiin/964 yang artinya “Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik”2. Al-Mu'min Maha Mengaruniakan Keamanan Al-mu’min adalah isim fa’il dari kata amana, yang artinya pemberi keamanan. Allah memiliki sifat al-mu’min artinya Allah adalah zat yang maha memberikan keamanan kepada makhlukNya. “Ya Allah, lindungilah kami dari marabahaya dan ketakutan” inilah do’a yang sering kita panjatkan kepada Allah. Ini merupakan bukti bahwa Allah adalah pemberi rasa aman dan pemberi ketenangan di hati Al-Quraisy/106 3-4 menyebutkan 3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini Ka'bah. 4. yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari sebuah naluri dan sifat fitrah manusia baik secara pribadi maupun sosial cenderung untuk mendapatkan rasa aman. Karena kecenderungan inilah, manusia sebagai khalifah harus memberikan rasa aman tersebut kepada alam semesta. Rasulullah bersabda, “Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman.” Mendengar demikian para sahabat bertanya, “Siapakah yang engkau maksudkan ya Rasulullah?” Jawab rasulullah, “Yang tidak memberikan rasa aman tetangganya dari gangguannya.” HR kehidupan ini jika setiap manusia memiliki sifat al-Mu’min. Ia akan saling memberikan rasa aman kepada sesamanya dan kepada makhluk Allah yang lain. Memberikan rasa aman kepada orang lain dapat dilakukan dengan bersikap jujur, amanah dan dapat dipercaya. Sikap tidak jujur dan khianat serta mencari kesalahan orang lain dapat memicu ketidaknyamanan kehidupan orang lain. Prilaku mencuri, korupsi, tawuran adalah beberapa prilaku yang bertolak belakang dengan Asmaul Husnaal-mu’min. Jika kita percaya bahwa Allah memiliki sifat al-mu’min, maka jadilah wakilNya yang dapat mengejawantahkan sifat tersebut dalam kehidupan kita. Jadilah pemberi keamanan kepada makhluk Allah yang lain. 3. Al Wakil Maha Mewakili/Penolong Alwakiil berasal dari kata wakala yang artinya menyerahkan dan mempercayakan suatu urusan kepada orang lain mewakilkan. Dalam konteks asmaul husna, Allah al-Wakiil dapat dimaknai bahwa Allah adalah Dzat yang paling tepat untuk diserahi segala urusan. Artinya kita menyndarkan segala urusan kita kepada Allah SWT. Dalam kehidupan, sering kita menemukan kegagalan. Dari kegagalan ini akan lahir dua tipe manusia. Pertama tipe orang optimis tawakkal yang memasrahkan dan meyakini bahwa segala urusan apapun dalam kehidupan ini ada yang maha mengatur. Tipe manusia kedua adalah tipe orang putus asa, orang-orang seperti inilah yang tidak menyadari bahwa dibalik sesuatu yang kita alami, kita lihat, kita dengar, kita rasakan ada hikmah yang harus kita ambil pelajaran untuk menjalani masa depan. Ada seseorang yang mengatakan hidup itu ibarat berjalan mengendarai mobil. Kaca depan dan kaca spion merupakan dua kaca yang sangat penting diperhatikan. Kaca depan pasti lebih besar dari kaca spion. Ini menandakan bahwa peluang kehidupan di depan lebih besar. Kita hanya perlu melihat ke belakang melalui kaca yang kecil untuk memastikan bahwa pergerakan kita tidak membahayakan orang lain. Coba bayangkan bagaimana jadinya jika dalam mengendarai mobil, kita lebih banyak memandangi kaca spion. Demikianlah perumpamaan orang-orang yang terlalu banyak memandangi dan meratapi masa lalu. Dia akan mencelakakan dan menggangu orang di sekitarnya. Sebuah pepatah mengatakan, “Manusia hanya bisa berencana, Tuhanlah yang menentukan”. Pepatah ini sangat tepat menggambarkan bahwa Allah adalah al-Wakiil, yang siap membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah kita. Inilah luarbiasanya Allah, Dia mempercaya kita untuk menjadi wakil-Nya mengelola alam semesta, namun jika kita menemukan masalah dalam tugas tersebut, kita diperintahkan-Nya untuk meminta bantuan-Nya. QS Ali Imran/3 173 menyebutkan“yaitu orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung". Selain itu dalam QS Annisa/4 132, “dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi. cukuplah Allah sebagai Pemelihara”. Keimanan bahwa Allah memiliki sifat al-wakiil akan mendorong kita untuk selalu dekat kepada-Nya. Kita akan melakukan sesuatu tanpa terlalu memikirkan hasilnya, karena tugas kita dalam hidup ini sebenarnya adalah bekerja, berkreasi, berkatifitas. Adapun masalah hasilnya kita serahkan kepada Allah. Dari asma Allah al-Wakiil ini kemudian lahirlah konsep tawakkal. Tawakkal dalam bahasa Indonesia dapat disamakan dengan optimis, yakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Dari asma Allah al-Wakiil ini pula dapat ditemukan keindahan ajaran Islam tentang takdir. Dalam beberapa kitab dijelaskan bahwa takdir manusia semua telah diatur oleh Allah. Rizkinya, usianya, jodohnya dan lain-lain. Kita tidak tahu apakah akan menjadi orang kaya atau miskin, berumur panjang atau pendek, dapat perawan/perjaka atau kakek/nenek. Karena kita tidak tahu takdir kita seperti apa, maka wajib untuk kita berikhtiar. Namun ingat jika gagal, Allah adalah al-Wakiil. Dia siap membantu kita menyelesaikan masalah kita. Menghadaplah kepadaNya kapanpun kita butuh. Dimana? Kita dapat menemui dan berbincang/konsultasi dengan Allah di ruangan khusus yang disebut tempat sujud. Masjid menjadi tempat konsultasi kita dengan Allah berkaitan dengan laporan perkembangan tugas kita sebagai wakil-Nya. Kapan? Jika kita ingin langsung diterima di ruangan-Nya maka carilah waktu dimana wakil-wakil yang lain sedang istirahat yakni pada saat tengah Al-Matin Maha Kokoh/Kuat Allah memiliki asma al-Matiin artinya Allah adalah Dzat yang Maha Kokoh dalam kekuasaan-Nya. Allah adalah Dzat yang maha kuat dalam pendirian-Nya. Allah adalah Dzat yang maha teguh dalam janji-Nya. Allah menjanjikan kebahagiaan dan surge bagi hamba yang mengikuti perintah-Nya, dan Allah menjanjikan kehidupan yang saling bermusuhan dan panas serta Nerakan bagi yang mengingkari dan menolak aturan-aturan-Nya. Ini semua tidak akan pernah berubah sampai kapanpun, karena Allah al-Matiin sesuai dengan QS Ad-Dzariyat/51 58, artinya “Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh”. Manusia sebagai waki-lNya, tentu pula harus memiliki sifat ini. Kita harus memiliki sifat teguh, tidak gampang tergoda dan tergoyahkan dengan harapan-harapan palsu yang mengintai dan menggoda kita. Manusia yang meyakini bahwa Allah al-Matiin akan terus berusaha menjadi manusia yang teguh pendirian dalam kebenaran, kuat kemauan untuk menjadi manfaat bagi manusia dan mahkluk Allah yang Al-Jami’ Yang Maha Mengumpulkan Dalam QS Ali Imran/3 ayat 9 Allah SWT berfirman yang artinya "Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk menerima pembalasan pada hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. Jami’ berasal dari kata jama’ah yang artinya kumpulan, lebih dari satu, banyak. Allah bersifat al-Jami’ artinya Allah maha mengumpulkan/mempersatukan. Selain Allah akan mengumpulkan kita nanti pada hari kiamat, Allah al-jami’ juga dapat kita buktikan dalam kehidupan ini. Coba kita amati sistem tata surya, adakah yang mampu mengumpulkan matahari, planet, asteroid, bintang, dan benda langit lainnya menjadi satu kesatuan sistem yang harmonis? Atau kita perhatikan kehidupan di laut. Didalamnya hidup berbagai jenis makhluk yang Allah kumpulkan menjadi sebuah ekosistem laut yang saling berhubungan dan saling membutuhkan? Subhanallah !. Itulah asma Allah al-Jami’. Ada dua pelajaran yang dapat kita petik dari asma Allah al-Jami’. Pertama Allah akan mengumpulkan kita nanti pada hari Akhir. Maka sudah siapkah kita mempertanggungjawabkan tugas kita sebagai khalifah di muka bumi ini? Kedua, sebagai khalifah, wakil yang dipercaya Allah untuk mengatur kehidupan alam semesta ini. Kita harus membumikan al-Jami’ dalam kehidupan. Kita harus menjadi katalisator untuk terbentuknya persatuan dan kesatuan mahkluk-makhluk Allah sehingga menjadi satu kesatuan sIstem kehidupan yang harmonis dan saling membutuhkan. Bayangkan jika kelompok katak sawah mengasingkan diri, tidak mau menyatu karena kepentingannya dalam sebuah ekosistem sawah. Maka akan matilah seluruh burung elang karena katak sawah mengingkari tugas sebagai makhluk yang Allah cipatakan sebagai makanan burung elang. Akibat dari pengingkaran katak sawah tersebut, maka hancurlah ekosistem sawah yang harmonis tersebut. Dari sifat al-Jami’-lah yang Allah tampakkan dalam rantai makanan dan ekosistem sawah, pelajaran berharga untuk kita sebagai wakil-Nya. Jagalah persatuan dan kesatuan sistem kehidupan, bertanggungjawablah pada tugas dan fungsi masing-masing. Jangan merasa diri yang paling baik dan paling benar. Karena hanya Allah yang bisa memutuskan mana yang benar dan mana yang salah. Jangan sok tahu dengan menghakimi orang lain salah, dan kemudian kita menarik diri dari tugas dan fungsi kita dalam system kehidupan. Bukankah Allah berfirman yang artinya 11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan fasik setelah beriman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. QS Al-Hujuraat/4911 Sebagai wakil dari al-Jami’ mari kita menjadi pemersatu dari segala unsure kehidupan ini agar menjadi sebuah kehidupan yang harmonis dan Al-Adl Maha Adil Dalam QS. Al-Baqarah/2 ayat 216 Allah SWT berfirman yang artinya ”…. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi pula kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. Allah bersifat al-Adlu artinya yang Maha Adil. Menurut kamus besar bahasa Indonesia ; adil adalah sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak. Maksud Allah memiliki sifat adil adalah bahwa Allah adalah Dzat yang memelihara kewajaran atas berlanjutnya eksistensi. Di manakah letak keadilan Allah ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa ada yang kaya dan ada yang miskin?. Gugatan inilah yang sering muncul pada orang-orang tidak beruntung secara finansial. Allah memiliki hari Akhir, waktu dan tempat manusia mempertanggungjawabkan tugas mereka sebagai khalifah. Untuk memahami adil-Nya Allah mari kita abaca ilustrasi berikut Ada dua orang bawahan yang ditugaskan oleh atasannya untuk membangun sebuah perkampungan. Sebut saja A dan B. Si A hanya dibekali oleh atasannya pengetahuan tentang bagaimana cara membangun perkampungan. Sementera si B dibekali oleh atasannnya fasilitas yang memadai, diantaranya uang, mobil dan lain-lain. Setelah masa kontraknya selesai, kedua karyawan tersebut dipanggil oleh atasannya. Keduanya harus mempertanggungjawabkan tugas masing-masing. Jika kita menjadi atasan si A dan si B, apakah pertanyaan yang diajukan kepada keduanya sama? Apakah yang harus dipertanggungjawabkan keduanya sama? Ya. Tentu akan berbeda. Si B akan mendapat pertanyaan dan pertanggungjawaban yang berat karena dia harus mempertanggungjawabkan penggunaan uang, mobil dan fasilitas-fasilitas lain. Sementara si A hanya akan ditanya tentang ilmu yang dia manfaatkan. Adilkah si atasan jika membebani pertanggungjawaban yang sama kepada kedua bawahannya? Demikian pula dengan hidup kita, Allah akan meminta pertanggungjawaban segala apapun yang Allah titipkan/bekalkan kepada kita. Kita yang diberi keleluasaan rizki janganlah merasa bahwa itu semua hadiah, bukan! Itu adalah titipan yang dipercayakan kepada kita untuk digunakan membangun sarana dan prasarana umum yang digunakan oleh umat. Bersyukurlah, karena yakinlah bahwa golongan ini dipilih oleh Allah dengan ujian syukur. Jika bersyukur, maka akan Allah tambahkan, namun jika ingkar terhadap tugas maka siksa Allah sangat pedih. Bagi yang diberi kesempitan/kesederhanaan rizki, jangan menggugat! Karena yakinlah kita yang diberi kesederhanaan rizki adalah golongan yang dipilih oleh Allah dengan ujian sabar. Barang siapa yang bersabar maka dia akan naik derajat dan menjadi orang yang berbahagia. Bagaimana tidak berbahagia, disaat pertanggungjawaban di akhirat, orang-orang miskin ini tidak akan banyak pertanyaan dari Allah. Orang-orang miskin ini hanya akan mempertanggungjawabkan umur mereka. Dalam QS. Al-Zalzalah/99 6-8 Allah berfirman yang artinya 6. pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan pekerjaan mereka, 7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat balasannya. 8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat balasannya pula. Itulah bukti bahwa Allah Maha Adil, hanya ada dua jurus menjalani hidup. Syukur bagi yang beruntung, dan sabar bagi yang tidak beruntung. Dan ingat syukur dan sabar adalah alat uji Allah kepada wakill-Nya. Agar Dia dapat mengukur siapakah diantara wakil-Nya yang paling bertakwa. Sebagai wakil-Nya, kita harus berlaku adil sebagai mana titah Allah “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. QS Al-Maidah/58 7. Al-Akhir Maha AkhirAllah Al-Akhir artinya Allah adalah Dzat yang paling akhir dibandingkan selainNya. QS Al-Hadiid/573 artinya “Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu”. Bagi manusia yang mempercayai bahwa Allah al-Akhir, dia akan memanfaatkan umurnya semasa hidup untuk menjadi abdi Allah. Ia akan bekerja semaksimal mungkin memanfaatkan segala yang dia miliki untuk menjalankan perintah Allah. Karena dia sadar bahwa ada dzat yang Maha Akhir yang akan menjadi titik akhir dari kehidupan ini. Setiap manusia tidak akan lepas dari pertanggungjawaban tugasnya sebagai makhluk kepercayaan Allah, pemimpin di muka bumi ini. Hikmah Beriman Kepada Allah SWTSetelah kita mempelajari tujuh Asmaul Husnadi atas, ada beberapa pelajaran/hikmah yang dapat kita petik dari keimanan kepada Allah melalui pemahaman terhadapt Asmaul Husna. Hikmah-hikmah tersebut antara lain1. Keimanan kepada Allah harus ditunjukkan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya. Bukan hanya sebuah pengakuan palsu dengan Allah memiliki Asmaul Husna dan kita diperintah untuk berdoa dengannya, maka pelajarilah 99 Asmaul Husna Allah dan berdo’alah Allah maha mulia al-Kariim, maka jadilah khalifah Allah yang memiliki keluhuran Allah maha memberi keamanan al-Mu’miin, maka jadilah khalifah Allah yang dapat memberikan keamanan untuk mahkluk Allah maha menolong al-Wakiil, maka hiduplah dengan optimis karena Allah akan menolong khalifahNya yang mengalami masalah dalam Allah maha kuat/kokoh al-Matiin, maka jadilah khalifah Allah yang teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran dan Allah maha mengumpulkan al-Jamii’, maka bersiaplah untuk berkumpul di padang mahsyar dalam rangka mempertanggungjawabkan amanah Allah kepada kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Dan jadilah katalisator terbentuknya persatuan dan kesatuan ummat untuk terbentuknya satu kesatuan sistem kehidupan yang Allah maha adil al-’Adl, jadilah khalifah yang yakin bahwa Allah maha tahu apa yang kita butuhkan, sehingga kita menjadi manusia yang siap mendapat ujian syukur ataupun ujian sabar dari Allah maha akhir al-Akhir, jadilah khalifah yang siap bertanggungjawab terhadap apa yang kita lakukan dalam rangka menjalani tugas sebagai khalifah ini.
Untuklebih memahami makna Asmaul Husna ini marilah kita perdalam pemahaman kita tentangnya dengan mempelajari beberapa Asmaul Husna berikut: 1. Al-Karim (Maha Mulia) QS An-Naml/27 ayat 40, artinya: Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip".
Materi bab 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya PAI kelas 7 - Memahami tentang Iman kepada Allah, Makna dari Asmaul Husna, dan Iman Kepada Allah harfiah iman artinya menurut istilah adalah percaya dan meyakini dengan sepenuh hati, mengucapkan dengan lisan, dan membuktikan dengan kepada Allah Swt. merupakan pokok dari seluruh iman yang tergabung dalam rukun kepada Allah Swt. harus tertanam dengan benar kepada diri seseorang. Jika iman kepada Allah Swt. tidak tertanam dengan benar, kekeliruan ini akan berlanjut terhadap keimanan kepada malaikat, kitab, rasul, hari kiamat, serta qadla’ dan Swt. berfirman"Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad dan kepada Kitab al-Qur’±n yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.” an-Nisa’/4 136Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt. adalah dengan memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah dengan sebutan Al-Asmaul seseorang bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah atau Makna Asmaul HusnaAl-Asmaul al-husna artinya nama-nama Allah Swt. yang Swt. mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik, sesuai dengan firman-Nya“Dan Allah memiliki al-Asm±u-al-¦usn± nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepada-Nya de-ngan menyebutnya al-asmaul al husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” al-A’raf/7 180Nama-nama yang terkandung dalam almaul husna berjumlah 99 nama-nama baik Allah siapa yang menghafalnya maka Allah Swt. akan memasukkan ke dalam meneladani asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari adalah, mencintai ilmu pengetahuan, selalu gigih dalam mencari ilmu, dalam melakukan pekerjaan ingin selalu yang sempurna, teliti dalam berbuat, mau mendengarkan apa yang dikatakan orang lain sebagai masukan, dan selalu melihat dan mengamati dampak yang akan terjadi dan mampu 4 dari 99 nama dalam Asmaul Al-AlimAl-alim artinya Maha mengetahuiAllah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaibPengetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu Segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun sudah diketahui oleh Allah SwtPengetahuan Allah Swt. itu tanpa batasPerilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Allah al- Alimadalah kita harus terus-menerus mencari ilmu-ilmunya Allah Swt. dengan cara belajar dan merenungi kita tidak boleh merasa paling pandai. Orang berilmu harus tetap rendah hati. Seperti pohon padi, semakin berisi semakin Al-KhabirAl-khabir artinya Maha WaspadaMengetahui perkara yang tersembunyiSemuanya diketahui oleh Allah Swt. dengan detail, penuh kecermatan dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batinTidak ada satu pun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaranMengetahui secara detail apa yang dikerjakan semua makhlukPerilaku yang dapat diwujudkan bagi orang yang percaya bahwa Allah adalah hendaklah kita harus waspada dan cermat terhadap apa yang kita lakukan atau yang akan kita As-SamiAs-Sami artinya maha mendengarMaha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatasPerilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki sifat Maha Mendengar adalah kita harus berupaya agar segala yang kita ucapkan merupakan perkataan yang baik dan berguna karena kita meyakini bahwa Allah selalu mendengar segala yang kita Al-BasirAl-Basir artinya Maha Melihat Allah Swt Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantauPerilaku yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah diajarkan untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di sekeliling Hikmah Beriman Kepada Allah yang beriman kepada Allah Swt akan medapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt."Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi hari kiamat.” al-Mu’min/40 51.2. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah"Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjad tenteram.” ar-Ra’d/13 28.3. Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugiSebaliknya, tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian."Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” al-Asr/103 1-3Bisa disimpulkan bahwa hikmah beriman kepada Allah Swt. akan selalu ditolong oleh Allah Swt., hati menjadi tenang dan tidak gelisah, dan medatangka ’ keuntungan dunia rangkuman Materi bab 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 7. Memahami tentang Iman kepada Allah, Makna dari Asmaul Husna, dan Iman Kepada Allah Swt, Makna Asmaul Husna dan HikmahnyaSumber Buku PAI kelas 7
SoalUlangan Harian Tentang Iman Kepada Allah Swt dan Asmaul Husna Kelas 7 SMP K 13 A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, dan D! 1.
50% found this document useful 2 votes7K views24 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPPT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?50% found this document useful 2 votes7K views24 pagesIman Kepada Allah Melalui Asmaul HusnaJump to Page You are on page 1of 24 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 8 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 12 to 22 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Untuklebih memahami makna Asmaul Husna ini marilah kita perdalam pemahaman kita tentangnya dengan mempelajari beberapa Asmaul Husna berikut: 1. Al-Karim (Maha Mulia) "Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya, dan barangsiapa yang ingkar maka sesungguhnya rabbku maha cukup dan maha mulia".
Berimankepada Allah dipercaya sebagai rukun iman yang pertama. Dalam ajaran Islam, seorang muslim harus meyakini Allah sebagai Pencipta dan tidak menyekutukan Allah dengan yang selain-Nya. Lebih dari sekadar memahami apa maksud beriman kepada Allah melalui Asmaul Husna, seorang hamba harus mengerjakan semua yang diperintahkan Allah dan
LihatRPPUNDUH RPPSALIN TAUTAN RPP. Asmaul Husna artinya nama-nama baik yang hanya dimiliki oleh Allah SWT. Asmaul Husna tersusun dari dua kata bahasa Arab yakni, Asma dan Husna "Asmaul Husna Artinya Nama Baik bagi Allah SWT. Dalam Al-Qur'an Allah mengenalkan Asmanya berjumlah 99. Nama Asmaul Husna tidak hanya menjadi sarana untuk mengenal
Playthis game to review Religious Studies. Orang yang gemar membantu sesama yang membutuhkan berarti sudah meneladani Asmaul Husna
. 9fico77c2f.pages.dev/9779fico77c2f.pages.dev/2279fico77c2f.pages.dev/2599fico77c2f.pages.dev/6469fico77c2f.pages.dev/7849fico77c2f.pages.dev/6529fico77c2f.pages.dev/6869fico77c2f.pages.dev/7519fico77c2f.pages.dev/8899fico77c2f.pages.dev/9769fico77c2f.pages.dev/5479fico77c2f.pages.dev/5209fico77c2f.pages.dev/8069fico77c2f.pages.dev/9289fico77c2f.pages.dev/212
iman kepada allah melalui asmaul husna