Penguapantertahan. 4. Melengkapi berganda (asosiasi pilihan ganda) Bentuk soal ini hampir sama dengan bentuk soal "melengkapi pilihan", yaitu satu pernyataan yang tidak lengkap diikuti dengan beberapa kemungkinan. Perbedaannya ialah, pada bentuk "melengkapi berganda" ini kemungkinan yang benar satu, dua, tiga, atau empat.
Ilustrasi tes Ini adalah tulisan ke-3 saya mengenai evaluasi pembelajaran. Sebelum kita ke pembahasan mengenai keunggulan dan kelemahan tes objektif dan tes uraian, Mari kita bahas mengenai perbandingan antara tes objektif dan tes uraian berikut ini. Proses berpikir yang ingin diukur oleh tes objektif adalah semua jenjang proses berpikir Tetapi lebih tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir Ingatan, pemahaman, dan penerapan. Sedangkan proses berpikir yang ingin diukur oleh tes uraian adalah untuk mengukur proses berpikir analisis, sintesis, dan evaluasi. Cakupan materi yang ditanyakan pada tes objektif dapat menanyakan banyak materi dalam satu waktu ujian sampel materi lebih banyak. Sedangkan cakupan materi yang ditanyakan pada tes uraian hanya dapat menanyakan sedikit materi sampel materi lebih sedikit. Waktu penyusunan tes objektif memerlukan waktu cukup lama. Sedangkan waktu penyusunan tes uraian relatif singkat. Penyusunan Pertanyaan pada tes objektif relatif sukar. Sedangkan penyusunan Pertanyaan pada tes uraian relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan tes objektif. Pengolahan hasil tes objektif dapat diolah dengan cepat. Sedangkan pengolahan hasil tes uraian adanya unsur subjektivitas dalam pemeriksaan. Sekarang mari kita bahas mengenai keunggulan tes objektif. Tes objektif tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah sampai dengan sedang. Bukannya tes objektif tidak dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir tingkat tinggi seperti analisis, evaluasi, dan kreasi tetapi untuk menulis future soal yang seperti itu memerlukan keterampilan tersendiri. Dengan menggunakan tes objektif mata semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian. Dengan dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat tepat dan konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti. Kita juga dapat menggunakan fasilitas komputer untuk memproses hasil ujian sehingga kecepatan, ketepatan, dan kekonsistenan nya dapat lebih terjamin. Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal. Dari hasil analisis butir soal maka akan dapat diperoleh informasi tentang karakteristik setiap butir soal seperti tingkat kesukaran, daya beda, efektivitas pengecoh, serta reliabilitasnya. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan. Dengan menggunakan tes objektif khususnya pilihan ganda maka kita dapat mengendalikan tingkat kesukaran butir soal hanya dengan mengubah homogenitas alternatif jawaban. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Jika tes objektif di konstruksi dengan baik maka kita akan memperoleh informasi yang banyak dari Respon yang diberikan oleh siswa. Setiap respon siswa terhadap setiap alternatif jawaban akan memberikan informasi kepada kita tentang penguasaan kognitif siswa terhadap materi yang diujikan. Dengan demikian kita dapat mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa. Kelemahan tes objektif Disamping mempunyai keunggulan, tes objektif juga mempunyai beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan antara lain Kebanyakan tes objektif hanya bisa mengukur proses berpikir rendah. Walaupun tujuan pembelajaran yang akan diukur sebenarnya lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman. Hal ini semata-mata bukan karena tes objektif tidak dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman Tetapi lebih disebabkan oleh penulis soal yang belum dapat menulis tes objektif yang mengukur proses berpikir tinggi. Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes uraian. Kesulitan dalam membuat tes objektif biasanya muncul di saat menulis soal harus membuat alternatif jawaban yang memenuhi syarat sebagai tes objektif yang baik, misalnya semua alternatif jawaban harus homogen dan pengecoh menarik untuk dipilih. Oleh karena itu membuat tes obyektif yang baik memerlukan waktu yang lama. Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka. Jika tes objektif dibuat dengan kurang baik Misalnya susunan Bahasanya kurang mudah dimengerti oleh anak, maka maksud butir soal tersebut akan sulit dipahami oleh siswa. Jika hal ini terjadi maka kesalahan siswa dalam menjawab butir soal dapat terjadi bukan karena siswa tidak memahami materi yang ditanyakan tetapi karena siswa mengalami kesukaran dalam memahami kalimat dalam butir soal. Disamping itu kemampuan siswa juga dapat dipengaruhi karena adanya unsur tebakan. Hal ini akan terjadi apabila siswa merasa ragu atau kehabisan waktu untuk mengerjakan soal. Siswa tidak dapat mengorganisasikan idenya sendiri karena semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal. Dalam hal ini siswa hanya dapat mengingat hidup orang lain yaitu itu penulis soal. Menyadari akan adanya kelemahan yang ada pada tes objektif Maka sebagai seorang guru kita harus berupaya untuk meminimalkan kelemahan tersebut. Berbagai upaya yang dapat ditempuh untuk meminimalkan kelemahan tes objektif antara lain sebagai berikut. Upaya untuk mengatasi agar butir soal yang ditulis tidak cenderung mengukur proses berpikir rendah caranya adalah membuat soal harus selalu berorientasi pada kisi-kisi soal. Tulislah butir soal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan diukur. Upaya untuk mengatasi lamanya waktu penulisan butir soal adalah dengan cara menguasai materi yang baik dan latihan membuat soal yang terus-menerus maka Masalah ini tidak akan menjadi hambatan lagi. Semua butir soal yang telah ditulis dan diujikan sebaiknya tidak dibuang tetapi terus dikumpulkan dalam suatu kumpulan butir soal. Upaya untuk mengatasi agar kemampuan siswa tidak terganggu oleh kemampuan membaca dan menerka, caranya adalah dengan menulis butir soal yang baik sesuai dengan kaidah penulisan butir soal objektif yang telah ditentukan. Sedangkan untuk mengatasi masalah tebakan dapat diatasi dengan memperbanyak jumlah alternatif jawaban menjadi 4 atau 5. Dengan bertambahnya jumlah alternatif jawaban maka kemungkinan menebak akan semakin kecil. Dengan tes objektif siswa tidak dapat mengemukakan ide yang sendiri tetapi harus mengikuti ide orang lain dalam hal ini ide penulisan. Caranya adalah dengan menggunakan tes uraian dan objektif secara bergantian selama proses penilaian hasil belajar. Keunggulan tes uraian Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi. Ini artinya kalau tujuan pembelajaran adalah mengajarkan proses berpikir tinggi maka untuk mengukurnya akan lebih tepat jika menggunakan tes uraian. Tentu saja dengan tambahan pertimbangan bahwa jumlah siswa kita tidak terlalu banyak. Jika jumlah siswa kita terlalu banyak maka kita akan menghadapi kesulitan pada saat memeriksa hasil ujian. Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat diukur dengan tes objektif. Dapatkah keterampilan menulis, kemampuan dalam menghasilkan, mengorganisasi dan mengekspresikan ide atau gagasan, serta kemampuan dalam membuat rancangan penelitian diukur dengan tes objektif? Inilah Salah satu keunggulan tes uraian yang tidak dimiliki oleh tes objektif. Jika kita mempunyai tujuan pembelajaran yang seperti ini maka kita tidak dapat mengukurnya dengan menggunakan tes objektif tetapi kita harus mengukurnya dengan menggunakan tes uraian walaupun jumlah siswanya banyak. Waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes uraian untuk satu waktu ujian lebih cepat daripada waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes objektif. Sumber gambar
Dibagian ini, pengulas akan memberikan penjelasan terkait kelebihan dan kekurangan objek yang diulas; Rangkuman, yaitu kesimpulan dari ulasan terhadap suatu objek yang diulas oleh pengulas, disertai dengan inti-inti dan substansi .
Seputar Pengertian Tes Objektif. Yang dimaksud dengan tes objektif adalah tes yang cara penilaiannya bersifat objektif, dalam arti, sudah jelas jawaban mana yang benar dan mana yang salah dan hanya satu jawaban yang benar. Tes objektif memiliki beberapa variasi dan bentuk yang berbeda, tetapi dapat diklasifikasikan ke dalam butir tes yang meminta siswa untuk mengisi jawaban dan butir tes yang meminta siswa untuk memilih jawaban dari sejumlah alternatif yang ada. Kedua golongan besar ini, menurut Gronlund dan Linn, secara umum dapat dibagi menjadi bentuk butir tes sebagi berikut. Yang termasuk bentuk tes mengisi jawaban supply type, yakni butir soal jawaban singkat short answer dan butir soal melengkapi completion. Yang termasuk bentuk butir tes yang meminta siswa untuk memilih jawaban, yakni butir soal benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda Gronlund danLinn, 1991. Di antara bentuk tes objektif, yang umum digunakan adalah butir tes pilihan ganda, menjodohkan, dan benar-salah. Dari ketiga bentuk butir tes tersebut, bentuk pilihan ganda yang paling banyak digunakan Salvia and Ysseldyke, 1995. Dalam hubungan ini, Nitko 1996 mengemukakan bahwa tes bentuk jawaban singkat meminta siswa untuk menjawab setiap pertanyaan dengan sebuah kata, kalimat pendek, nomor, atau simbol. Bentuk butir soal jawaban singkat bervariasi, seperti bentuk pertanyaan, melengkapi, dan asosiasi. Variasi bentuk pertanyaan biasanya mengemukakan pertanyaan secara langsung. Variasi bentuk tes melengkapi meminta siswa untuk menambahkan kata-kata untuk melengkapi suatu pertanyaan yang tidak lengkap. Sedangkan variasi bentuk asosiasi terdiri atas daftar istilahistilah atau gambar terhadap mana siswa dapat menyebutkan nomor-nomor, label, simbol, atau bentuk lain. Tes objektif memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain adalah sebagai berikut Kelebihan pada butir soal jawaban singkat adalah sangat mudah menyusunnya, karena secara relatif biasanya mengukur hasil belajar yang sederhana. Kecuali untuk mengukur hasil belajar pemecahan masalah pada matematika dan sains, butir tes jawaban singkat hanya mengukur ingatan recall tentang informasi ingatan. Kelebihan lain butir tes jawaban singkat adalah bahwa siswa harus menyisipkan jawaban sehingga mengurangi kemungkinan bahwa siswa menjawab dengan benar karena tebakan. Sedangkan kelemahan tes jawaban singkat adalah tidak cocok untuk mengukur hasil belajar yang kompleks dan kesulitan untuk memberi skor. Kelebihan pada butir tes benar-salah adalah bahwa butir tes benarsalah mudah disusun, tetapi untuk menyusun butir tes benar-salah yang tidak ambigius diperlukan keterampilan tertentu. Kelebihan kedua pada butir tes benar-salah adalah bahwa dapat mencakup materi yang luas. Di samping itu, salah satu kekurangan atau kelemahan yang serius pada butir benar-salah adalah bentuk hasil belajar yang dapat diukur. Di samping itu, bentuk tes benar-salah bisa ditebak, dan peluang benarnya adalah 50%. Kelebihan pada butir tes menjodohkan adalah bentuknya yang kompak dan dapat mengukur sejumlah besar hasil belajar yang berkaitan dengan fakta-fakta, dan mudah menyusunnya. Sedangkan kelemahannya adalah bahwa butir tes menjodohkan terbatas untuk mengukur informasi tentang fakta-fakta pada belajar hafalan, dan kesulitan untuk menemukan materi yang homogen dan signifikan dengan tujuan dan hasil belajar. Kelebihan pada butir tes pilihan ganda adalah efektif untuk mengukur berbagai tipe pengetahuan dan hasil belajar yang kompleks. Di samping itu, butir tes pilihan ganda memiliki tingkat reliabilitas yang lebih tinggi daripada bentuk butir tes benar-salah karena kesempatan untuk menebak dapat dikurangi. Sedangkan kelemahan butir tes pilihan ganda adalah bahwa sebagai butir tes tertulis memiliki keterbatasan untuk mengukur hasil belajar yang bersifat verbal, mengukur keterampilan pemecahan masalah, mengukur kecakapan untuk mengorganisasikan dan mengemukakan pendapat. Di samping itu, butir tes pilihan ganda memiliki kesulitan untuk menemukan pengecoh yang tepat Linn and Gronlund, 1995. Tes esai jawaban terbatas, atau sering juga disebut esai terstruktur, adalah jenis tes objektif sebab jawaban yang dikehendaki sudah jelas dan harus sama pada setiap jawaban. Pada tes esai jawaban terbatas/terstruktur, siswa lebih dibatasi pada bentuk dan ruang lingkup jawabannya, karena secara khusus dinyatakan konteks jawaban yang harus diberikan oleh siswa. Esai jawaban terbatas berada pada tataran tes objektif karena sifatnya lebih banyak mengungkapkan informasi faktual saja. .
DOWNLOADMAKALAH TENTANG TES OBJEKTIF ( Microsoft Power Point ) Makalah ini terdiri dari 21 halaman dengan berbagai sumber rujukan, yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai : 1. Pengertian tes objektif. 2. Kebaikan dan kelemahan tes objektif. 3. Tipe-tipe tes objektif. 4. Syarat-syarat dalam penyusunan tes objektif. 5.
100% found this document useful 2 votes4K views8 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes4K views8 pagesKeunggulan Dan Kelemahan TesJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Itemtes objektif bentuk lain yang juga banyak dipakai para guru dalam evaluasi di kelas adalah item tes objektif tipe tes (objective test selection type). Tes ini dinamakan tes objektif pilihan, karena para siswa diharuskan memilih satu jawaban benar dari sejumlah jawaban yang telah disediakan oleh evaluator. Kelemahan dan Kelebihan tes
Result for Keunggulan Dan Kelemahan Tes Objektif Dan Tes Uraian Kangferdicom TOC Daftar IsiKeunggulan dan kelemahan tes objektif dan tes uraianNov 14, 2017 Disamping mempunyai keunggulan, tes objektif juga mempunyai beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan antara lain Kebanyakan tes objektif hanya bisa mengukur proses berpikir rendah. Walaupun tujuan pembelajaran yang akan diukur sebenarnya lebih tinggi dari sekedar ingatan atau Dan Kelemahan Tes Objektif Dan Tes Uraian Kangferdicom Sep 1, 2014 May 15, 2022 Kunci jawabannya adalah D. -Keunggulan tes objektif ialah dapat mencakup materi pelajaran yang lebih luas dan terperinci; m -Kelemahan tes objektif ialah lebih sukar menyusunnya, membuka peluang terjadinya penebakan, sukar dirmuskan untuk mengukur kemampuan jenjang tinggi, dan memerlukan biaya yang lebih besar -Kelebihan tes ...Evaluasi 14, 2017 Evaluasi November 14, 2017. Ilustrasi tes. Ini adalah tulisan ke-3 saya mengenai evaluasi pembelajaran. Sebelum kita ke pembahasan mengenai keunggulan dan kelemahan tes objektif dan tes uraian, Mari kita bahas mengenai perbandingan antara tes objektif dan tes uraian berikut ini. Proses berpikir yang ingin diukur oleh tes objektif adalah ...Kelebihan dan Keterbatasan dari Bentuk-Bentuk Penilaian Tes - KemenkeuMardapi, 2008 67 Bentuk tes tertulis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu tes objektif dan tes subjektif esai atau uraian. Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan alternatif jawabannya. Tes bentuk objektif dapat dipilah menjadi tes benar-salah, tes menjodohkan, dan tes pilihan - Sebelum kita ke pembahasan mengenai FacebookSebelum kita ke pembahasan mengenai keunggulan dan kelemahan tes objektif dan tes uraian, Mari kita bahas mengenai perbandingan antara tes objektif dan...Keunggulan Dan Kelemahan Tes Objektif Dan Tes Uraian Kangferdicom Keunggulan Dan Kelemahan Tes Objektif Dan Tes Uraian Feb 24, 2018 Proses berpikir yang ingin diukur oleh tes objektif yakni semua jenjang proses berpikir Tetapi lebih sempurna dipakai untuk mengukur proses berpikir Ingatan, pemahaman, dan Objektif dan kelemahan tes objektif dan tes uraian; Tes Objektif; Tes ObjektifKeunggulan Dan Kelemahan Tes Objektif Dan Tes Uraian - Kelompok 4Tes uraian memilik kelebihan di antaranya dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi, dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan, dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa, dapat melatih kemampuan berfikir teratur atau penalaran, yakni berfikir logis, analtis, dan ...Keunggulan dan Kelemahan Tes Objektif dan Uraian1. Dapat mengukur proses berpikir tinggi. 2. Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks . 3. Lebih cepat untuk menulis satu set tes uraian. 4. Menulis tes uraian yang baik relative lebih mudah. D. Kelemahan Tes Uraian 1. Terbatasnya sampel materi yang ditanyakan. 2. Sukar memeriksa jawaban Tes Uraian Kelebihan dan Kelemahan Tes Bentuk Uraian - 123dokTes menurut bentuknya dibedakan menjadi dua macam, yaitu 1. Tes uraian essay test 2. Tes objektif objective test Kedua bentuk tes tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain dan masing-masing mempunyai kebaikan serta kelemahan. 3. Tes Uraian Essay Test a. Pengertian Tes UraianOLEH Dedi H. Hafid - Direktori File UPI3. Denganmenggunakantesobjektifmakapemberian skorpadasetiapsiswadapatdilakukandengancepat, tepatdankonsistenkarenajawabanyangbenaruntuk setiapbutirsoalsudahjelasdanpasti. K unggulan Tes Objektif Lanjutan 4. Dengantesobjektifkhususnyapilihanganda,akan memungkinkanuntukdilakukananalisisbutirsoal. 5. Tingkatkesukaranbutirsoaldapatdikendalikan. OBJEKTIF PENGERTIAN, JENIS, CONTOH, KELEMAHAN DAN KELEBIHANOct 19, 2019 1. Tes Benar Salah True-False Soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan. Pernyataan tersebut ada yang benar ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan tersebut dengan melingkari B untuk pernyataan yang betul menurutnya dan S untuk pernyataan yang OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF KELEMAHAN, KELEBIHAN, PERSAMAAN, DAN Oct 19, 2019 Pemeriksaannya lebih sulit. Persamaan tes objektif dan tes subjektif secara umum adalah sama-sama digunakan untuk menilai dan mengevaluasi hasil belajar. Sedangkan perbedaan objektif dan tes esai menurut Purwanto 201336 adalah sebagai berikut. Baik untuk mengukur hasil belajar tingkat pengetahuan, komprehensi, aplikasi, dan Dan Kekurangan Tes Berbentuk Objektif Dan Esai Type 1 Tes Obyektif. Tes obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. 1. hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari bentuk test esai. Kebaikan kebaikannya a; Mengandung lebih banyak segi-segi positif, misalnya lebih representatif mewakili isi. Keunggulan Dan Kelemahan Tes Objektif Dan Tes UraianFeb 24, 2018 Penulis aha Diterbitkan February 24, 2018 Evaluasi Ilustrasi tes Ini yakni goresan pena ke-3 saya mengenai evaluasi pembelajaran. Sebelum kita ke pembahasan mengenai keunggulan dan kelemahan tes objektif dan tes uraian, Mari kita bahas mengenai perbandingan antara tes objektif dan tes uraian berikut ini. style="displayblock; text-aligncenter;"KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TES OBJEKTIF DAN TES URAIAN - YouTubeDalam video ini akan di bahas tuntas tentang kelebihan dan kekurang tes objektif dan tes uraian. sima... Setiap jenis tes itu mempunyai kelebihan dan DEDI H. HAFID - Direktori File UPITulislah tes uraian berdasarkan perencanaan tes yang telah Anda buat. 2. Gunakan tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang sukar atau tidak tepat jika diukur dengan tes objektif 3. Kembangkan butir soal tersebut dari suatu kasus. Dari kasus tersebut tuliskan beberapa pertanyaan yang Anda inginkan. 4. Gunakan tes uraian dan Kekurangan Tes Objektif Pilihan Ganda1. Butir harus sesuai dengan indicator yang ditetapkan 2. Hanya ada satu jawaban yang benar 3. Pengecoh homogin, dan berfungsi Kelebihan tes bentuk obyektif Lingkup materi yang diujikan luas sehingga dapat mewakili materi yang sudah diajarkan representatif Tingkat validitas isi relatif tinggi Proses koreksi dan penyekoran mudah dan obyektifKEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TES HASIL BELAJAR - KemenagJun 23, 2020 KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TES HASIL BELAJAR. By. Weldan Firnando Smith, Widyaiswara Ahli Madya . ABSTRAK. Tulisan ini bertujuan untuk menemukan 1 Keunggulan pada bentuk tes uraian dan tes objektif, 2 Kelemahan pada bentuk tes uraian dan tes objektif .PDF PENGGUNAAN TES URAIAN DIBANDINGKAN DENGAN TES - ResearchGateSep 1, 2007 ukur berupa tes uraian dan tes objektif berbentuk pilihan ganda. Secara umum tes dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur atau penguasaan objek ukur terhadap sepera ngkat isi ...Keunggulan Dan Kelemahan Tes PDF - Scribdbercerita. Kedua tes tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang akan. diuraikan dalam penjelasan dibawah ini. A. TES OBJEKTIF. 1. Keunggulan. a. Tes ini tepat untuk mengukur proses berfikir rendah hingga sedang yang. mencakup daya ingat, pemahaman, dan Tes Objektif Kebaikan dan Kelemahan tes Objektif - 123dokSuharsimi Arikunto 2001 164-165 mengemukakan beberapa kebaikan dan kelemahan tes objektif. Kebaikan-kebaikannnya 1. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang Keywords For Keunggulan Dan Kelemahan Tes Objektif Dan Tes Uraian Kangferdicom For You kelemahandan kelebihan tes objektif EKO PRASETYO kelebihan dan kekurangan tes essay, TEST OBJEKTIF TEST OBJEKTIF 1 Kelebihan Test Objektif yaitu v Untuk menjawab test objektif tidak banyak memakai waktu v Reabilitynya lebih tinggi kalau di bandingkan dengan test Essay karena penilainnya bersifat objektif v Pemberian nilai dan cara menilai test 4. Tes Objektif Objective Test a. Pengertian Tes Objektif Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing item atau dengan menuliskan jawabannya berupa kata- kata atau simbol tertentu pada tempat yang telah disediakan untuk masing- masing butir item yang bersangkutan. Anas sudjiono, 1995 106. Menurut Suke Silverius 1991 54 yang dimaksud dengan tes objektiftes pilihan adalah tes yang jawaban pertanyaannya dipilih dari kemungkinan- kemungkinan jawaban yang telah disediakan. b. Kebaikan dan Kelemahan tes Objektif Suharsimi Arikunto 2001 164-165 mengemukakan beberapa kebaikan dan kelemahan tes objektif. Kebaikan-kebaikannnya 1. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang memeriksa. 2. Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi. 3. Pemeriksaannya dapat diserahkan orang lain. 4. Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi. Kelemahan-kelemahannya 1. Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit dari pada tes esai karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain. 2. Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi. 3. Banyak kesempatan untuk main untung-untungan. 4. “Kerja sama” antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka. Sedangkan menurut Suke Silverius 1991 67-69 tes objektif juga memiliki kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya 1. Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang kemampuan berpikir dalam ranah kognitif. 2. Memperkecil kemungkinan menebak benar kunci jawaban. 3. Dapat dibuat menjadi banyak ragamvariasi bentuk. 4. Jawabannya tidak harus mutlak benar, tetapi dapat berupa jawaban yang paling benar, atau dapat pula mengandung beberapa jawaban yang semuanya benar. 5. Dapat digunakan pada semua jenjang sekolah dan kelas. 6. Dapat diskor dengan sangat objektif. 7. Dapat diskor dengan mudah dan cepat. 8. Ruang lingkup bahan yang ditanyakan sangat luas. Kelemahannya 1. Pokok soal tidak cukup jelas sehingga terdapat kemungkinan ada lebih dari satu jawaban yang benar. 2. Kadang-kadang jawaban soal dapat diketahui siswa meskipun belum diajarkan karena adanya petunjuk jawaban yang benar, atau karena butir soal itu mengukur sikap dan bukan mengukur pengetahuan. 3. Sampai suatu tingkat tertentu, keberhasilan atas suatu jawaban dapat diperoleh melalui tebakan. 4. Sulit membuat pengecoh distractor yang berfungsi, yakni yang mempunyai peluang cukup besar untuk dipilih oleh siswa. 5. Membutuhkan waktu yang lama untuk menulis soal-soalnya. 6. Siswa cenderung mengembangkan cara belajar terpisah-pisah menurut bunyi tiap soal. Dewasa ini tes objektif lebih sering digunakan untuk mengukur evaluasi belajar akhir tingkat nasional seperti Ujian Akhir Nasional UAN, ujian masuk Perguruan Tinggi, dll. David Nicol 2007 55 dalam penelitiannya menyatakan Multiple-choice questions are being increasingly used in higher education as a means of supplementing or even replacing current assessment practices. The growth in this method of assessment has been driven by wider changes in the higher education environment such as the growing numbers of students, reduced resources, modularisation and the increased availability of computer networks. Arti pernyataan tersebut kurang lebih adalah bahwa Pertanyaan pilihan ganda akan semakin digunakan dalam pendidikan yang lebih tinggi sebagai alat penilaian saat ini atau bahkan menggantikan penilaian praktek. Pertumbuhan dalam metode penilaian ini telah didorong oleh perubahan yang lebih luas di lingkungan pendidikan yang lebih tinggi seperti pertumbuhan jumlah siswa, pengurangan sumber daya, pemakaian modul dan peningkatan ketersediaan jaringan komputer. c. Kaidah Penyusunan Tes Objektif h Kelebihan dan Kekurangan bentuk Soal Pilihan Ganda. Tes tipe pilihan ganda menurut Sukardi 2008: 125 mempunyai beberapa kelebihan yang secara ringkas dapat dicermati dalam uraian berikut: 1 tes pilihan ganda memiliki karakteristik yang baik untuk alat pengukuran hasil belajar siswa, 2 item tes pilihan ganda yang dikonstruksikan dengan 1. Test Objektif Kelebihan Test Objektif yaitu 1. Untuk menjawab test objektif tidak banyak memakai waktu. 2. Reabilitynya lebih tinggi kalau di bandingkan dengan test essay, karena penilainnya bersifat objektif. 3. Pemberian nilai dan cara menilai test objektif lebih cepat dan mudah karena tidak menuntut keahlian khusus dari pada si pemberi nilai. 4. Objekti test tidak memperdulikan penguasaan bahasa, sehingga mudah dilaksanakan. 5. Validity test objektif lebih tinggi dari essay test, karena samplingnya lebih luas. Kelemahan Test Objektif yaitu 1. Murid sering menerka-nerka dalam memberikan jawaban, karena mereka belum menguasai bahan pelajaran tersebut. 2. Memang test sampling yang diajukan kepada murid- murid cukup banyak, dan hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk menjawabnya. 3. Tidak biasa mengajak murid untuk berpikir taraf tinggi. 4. Banyak memakan biaya, karena lembaran item- item test harus sebanyak jumlah pengikut test. Subjektif Kelebihan Test Subjektif yaitu dipersiapkan dan disusun 2. Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan 3. Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus 4. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan carannya sendiri. 5. Dapat mengetahui sejauhmana peserta didik mendalami suatu masalah yang diujikan/dites. Kelemahan Test Subjektif yaitu 1. Terbatasnya lingkup bahan pelajaran yang dinilai dan sulitnya mengoreksi jawaban dengan objektif Sudjana, 2001262 2. Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segi-mana dai pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai. 3. Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya hanya beberapa saja terbatas 4. Cara pemeriksaannya banyak dipengaruhi oelh unsur-unsur subjektif lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak dari penilai. untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Test Objektif 1. Salah- Benar atau True- False T- F a. Kelebihan * Soal ini baik untuk hasil- hasil, dimana hanya ada dua alternative jawaban. * Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan baca. * Sejumlah soal relative dapat dijawab dalam tipe test secara berkala. * Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. b. Kelemahan * Sulit menuliskan soal diluar tingkat pengetahuan yang bebas dari maksud ganda. * Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa peserta didik mengetahui dengan baik. * Tidak ada informasi diagnostic dari jawaban yang salah. * Memungkinkan dan mendorong peserta didik untuk menerka-nerka. 2. Pilihan Ganda atau Multiple Choise M- Ch a. Kelebihan * Hasil belajae yang sederhana sampai yang komplek dapat diukur. * Terstruktur dan petunjuknya jelas. * Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostik. * Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban. * Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. b. Kelemahan * Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama. * Sulit menemukan pengacau. * Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah, kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide. * Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca. 3. Isian atau Completion a. Kelebihan * Sangat mudah dalam penyusunannya. * Lebih menghemat tempat menghemat kertas . * Persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh test model ini. * Digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak sekedar mengungkap taraf pengenalan atau hafalan saja. b. Kelemahan * Lebih cenderung mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja. * Butir- butir item dari test model ini kurang relevan untuk diajukan. * Tester kurang berhati-hati dalam menyusun kalimat dalam soal. 4. Jawaban Singkat atau Short Answer a. Kelebihan * Mudah dalam perbuatan * Kemungknan menebak jawaban sangat sulit * Cocok untuk soal- soal hitungan * Hasil- hasil pengetahuan dapat diukur secara luas b. Kelemahan * Sulit menyusun kata- kata yang jawabannya hanya satu. * Tidak cocok untuk mengukur hasil- hasil belajar yang komplek. * Penilaian menjemukan da memerlukan waktu banyak. 5. Menjodohkan atau Matching a. Kelebihan * Suatu bentuk yang efisien diberikan dimana sekelompok respon sama menyesuaikan dengan rangkaian isi soal. * Waktu membaca dan merespon relative singkat. * Mudah untuk dibuat. * Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. b. Kelemahan * Materi soal dibatasi oleh faktor ingatan/ pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemampuan membuat tafsiran. * Sulit menyusun soal yang mengandung sejumlah respon yang homogen. * Mudah terpengaruh dengan petunjuk yang tidak relevan. 4. Macam-Macam Test Subjektif 1 Tes Essay a. Kelebihan * Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri. * Peserta didik tidak dapat menerka- nerka jawaban soal. * Test ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan test objektif. * Derajad ketepatan dan kebenaran peserta didik dapat dilihat dari kalimat- kalimatnya. * Jawaban diungkapakan dalam kata- kata dan kalimat sendiri, sehingga test ini dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa yang baik, benar, dan cepat. *Test ini digunakan dapat melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan dengan persoalan, dan Sukar dinilai secara tepat mengorganisasikannya sehingga dapat mengungkapkan satu hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh. b. Kelemahan * Sukar dinilai secara tepat. * Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan peserta didik terhadap keseluruhan kurikulum. * Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional. *Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya. 2 Tes Lisan Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. tes ini termasuk kelompok tes verbal, yaitu tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan. Dari segi persiapan dan cara bertanya, tes lisan dapat dibedakan menjadi dua yakni a Tes lisan bebas, yaitu pendidik dalam memberikan soal kepada peserta didik tanpa menggunakan pedoman yang dipersiapkan secara tertulis b Tes lisan berpedoman, yaitu pendidik menggunakan pedoman tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada peserta didik. a. Kelebihan * Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung. * Bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud. * Hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik. b. Kelemahan * Subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes, * Waktu pelaksanaan yang diperlukan.
DistraktorDalam setiap tes objektif selalu digunakan alternatif jawaban yang mengandung dua unsur sekaligus, yaitu jawaban tepat dan jawaban yang salah sebagai pengecoh (distraktor). Tujuan pemakaian distraktor ini adalah mengecoh siswa yang kurang mampu (tidak tahu) untuk dapat dibedakan dengan yang mampu.
A. Pengertian Tes Objektif Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai. Dalam penggunaan tes objektif ini jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak daripada tes esai kadang-kadang untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 soal Arikunto, 2009164. Sementara itu menurut Hidayat, dkk. 199463 tes objektif adalah tes yang terdiri dari item-item stem yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu alternatif option yang benar dan alternatif yang tersedia atau mengisi jawaban yang benar dengan beberapa kata atau sandi. Tes objektif sering juga disebut tes dikotomi dichotomously scored item karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Disebut tes objektif karena penilaiannya objektif. Siapa pun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti. Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar di antara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Tes objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat, mengenal, pengertian, dan penerapan prinsip-prinsip Arifin, 2009135. B. Jenis-jenis Tes Objektif Selanjutnya Arikunto 2009165 mengemukakan beberapa jenis tes objektif. Jenis-jenis tes objektif adalah sebagai berikut 1. Tes Benar Salah True-False Soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan. Pernyataan tersebut ada yang benar ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan tersebut dengan melingkari B untuk pernyataan yang betul menurutnya dan S untuk pernyataan yang salah. Salah satu fungsi bentuk soal benar-salah adalah untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membedakan antara fakta dan pendapat. Agar soal dapat berfungsi dengan baik, maka materi yang ditanyakan hendaknya homogen dari segi isi. Bentuk soal seperti ini lebih banyak digunakan untuk mengukur kemampuan mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang sederhana Arifin, 2009137. Contoh B – S Novel Siti Nurbaya ditulis oleh Marah Rusli B – S Datuk Maringgih adalah salah satu tokoh dalam novel Siti Nurbaya Beberapa petunjuk praktis dalam menyusun soal benar-salah menurut Arifin 2009137 adalah sebagai berikut a. Dalam menyusun item bentuk benar-salah ini hendaknya jumlah item cukup banyak di atas 50 soal, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. b. Jumlah item yang benar dan salah hendaknya sama. c. Berilah petunjuk cara mengerjakan soal yang jelas dan memakai kalimat yang sederhana. d. Hindarkan pernyataan yang terlalu umum, kompleks, dan negatif. e. Hindarkan penggunaan kata yang dapat memberi petunjuk tentang jawaban yang dikehendaki. Misalnya biasanya, umumnya, selalu. 2. Tes Pilihan Ganda Multiple Choice Test Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Tes ini terdiri dari keterangan stem dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif options. Kemungkinan jawaban terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh distructor. Mengenai jumlah alternatif jawaban sebenarnya tidak ada aturan baku. Guru bisa membuat 3, 4, atau 5 alternatif jawaban. Semakin banyak semakin bagus. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi faktor menebak chance of guessing. Adapun kemampuan yang dapat diukur oleh bentuk soal pilihan ganda antara lain mengenal istilah, fakta, prinsip, metode, dan prosedur; mengidentifikasi penggunaan fakta dan prinsip; menafsirkan hubungan sebab-akibat dan menilai metode prosedur Arifin, 2009138-139. Berikut beberapa petunjuk praktis dalam menyusun soal bentuk pilihan-ganda menurut Arifin 2009143, yaitu a. Harus mengacu pada kompetensi dasar dan indikator soal. b. Berilah petunjuk mengerjakannya dengan jelas. c. Jangan memasukkan materi soal yang tidak relevan dengan apa yang sudah dipelajari peserta didik. d. Pernyataan pada soal seharusnya merumuskan persoalan yang jelas dan berarti. e. Pernyataan dan pilihan hendaknya merupakan kesatuan kalimat yang tidak terputus. f. Alternatif jawaban harus berfungsi, homogen dan logis. g. Panjang pilihan pada suatu soal hendaknya lebih pendek daripada itemnya. h. Usahakan agar pernyataan dan pilihan tidak mudah diasosiasikan. i. Alternatif jawaban yang betul hendaknya jangan sistematis. j. Harus diyakini benar bahwa hanya ada satu jawaban yang benar. 3. Menjodohkan Matching Test Matching test dapat diganti dengan istilah mempertandingkan, mencocokkan, memasangkan, atau menjodohkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawaban yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas murid adalah mencari dan menempatkan jawaban-jawaban, sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaannya. Perbedaannya dengan bentuk pilihan-ganda adalah pilihan-ganda terdiri dari stem dan option, kemudian peserta didik tinggal memilih salah satu option yang dianggap paling tepat, sedangkan bentuk menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua kolom yang berbeda. Jumlah pilihan jawaban dibuat lebih banyak daripada jumlah persoalan. Bentuk soal ini sangat baik untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang sederhana dan kemampuan mengidentifikasi kemampuan menghubungkan antara dua hal. Makin banyak hubungan antara premis dengan respons dibuat, maka makin baik soal yang disajikan Arifin, 2009144. Untuk menyusun soal bentuk ini, Arifin 2009145 memberikan beberapa kriteria, yaitu a. Buatlah petunjuk tes dengan jelas, singkat, dan mudah dipahami. b. Sesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator. c. Kumpulan soal diletakkan di sebelah kiri, sedangkan jawabannya di sebelah kanan. d. Jumlah alternatif jawaban hendaknya lebih banyak daripada jumlah soal. e. Susunlah item-item dan alternatif jawaban dengan sistematika tertentu. Misalnya, sebelum pokok persoalan, didahului dengan stem, atau bisa juga langsung pada pokok persoalan. f. Seluruh kelompok soal dan jawaban hanya terdapat dalam satu halaman. g. Gunakanlah kalimat yang singkat dan langsung terarah pada pokok persoalan. 4. Tes Isian Completion Test Completion test biasa disebut dengan istilah tes isian, tes menyempurnakan, atau tes melengkapi. Completion test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh murid ini merupakan pengertian yang kita minta dari murid. Untuk menyusun soal bentuk ini, Arifin 2009146 memberikan beberapa kriteria, yaitu a. Hendaknya tidak menggunakan soal yang terbuka, sehingga ada kemungkinan peserta didik menjawab secara terurai. b. Untuk soal tes bentuk melengkapi hendaknya tidak mengambil pernyataan langsung dari buku textbook. c. Titik-titik kosong sebagai tempat jawaban hendaknya diletakkan pada akhir atau dekat akhir kalimat daripada pada awal kalimat. d. Jangan menyediakan titik-titik kosong terlalu banyak. Pilihlah untuk masalah yang urgen saja. e. Pernyataan hendaknya hanya mengandung satu alternatif jawaban, dan f. Jika perlu dapat digunakan gambar-gambar sehingga dapat dipersingkat dan jelas. C. Kelemahan dan Kelebihan Tes Objektif Berikut adalah kelebihan dan kelemahan tes objektif menurut Arikunto 2009164-165. No. Kelebihan Kelemahan 1 Mengandung banyak segi positif, lebih representatif, dan objektif. Membutuhkan persiapan penyusunan soal yang sulit. 2 Pemeriksaan lebih mudah dan cepat. Soalnya cenderung mengungkapkan ingatan dan sukar mengukur proses mental. 3 Pemeriksaan dapat diserahkan pada orang lain. Banyak kesempatan untuk main untung-untungan. 4 Tidak memiliki unsur subjektifitas dalam proses pemeriksaan. “Kerja sama” antarsiswa dalam mengerjakan tes lebih terbuka. Lebih lanjut Arikunto 2009177 mengemukakan beberapa kondisi kapan dan bagaimana tes objektif ini digunakan 1 Kelompok yang akan dites banyak dan tesnya akan digunakan berkali-kali. 2 Skor yang diperoleh diperkirakan akan dapat dipercaya mempunyai reliabilitas yang tinggi. 3 Guru lebih mampu menyusun tes bentuk objektif daripada tes bentuk esai. 4 Hanya mempunyai waktu sedikit untuk koreksi dibandingkan waktu yang digunakan untuk menyusun tes. Daftar Pustaka Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi Aksara. Hidayat, Kosadi, dkk. 1994. Evaluasi Pendidikan dan Penerapannya dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung Alfabeta.

Tesesai dan tes objektif ini tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangn yang berbeda-beda. Cara pembuatan dan cara tes nya pun berbeda. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai pengertian, kekurangan dan kelebihan beserta cara penbuatan dan sistemnya. Semua itu akan lebih diperjelas di kajian teori pada BAB II dan akan kami bahas pada

100% found this document useful 1 vote2K views6 pagesDescriptionpenjelasan singkatCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsRTF, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote2K views6 pagesKelebihan Dan Kekurangan Tes Berbentuk Objektif Dan Esai Type 1Jump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Kebaikandan Kelemahan Tes Objektif Seperti halnya tes uraian, sebagai alat pengukur keberhasilan belajar peserta didik, tes objektif ini disamping memiliki keunggulan-keunggulan juga memiliki kekurangan-kekurangan. Di antara keunggulan-keunggulan yang memiliki yang dimiliki oleh tes objektif ialah bahwa: 1. Tes objetif sifatnya lebih
A. Kelemahan dan Kelebihan Tes Objektif Berikut adalah kelebihan dan kelemahan tes objektif menurut Arikunto 2009164-165. No. Kelebihan Kelemahan 1 Mengandung banyak segi positif, lebih representatif, dan objektif. Membutuhkan persiapan penyusunan soal yang sulit. 2 Pemeriksaan lebih mudah dan cepat. Soalnya cenderung mengungkapkan ingatan dan sukar mengukur proses mental. 3 Pemeriksaan dapat diserahkan pada orang lain. Banyak kesempatan untuk main untung-untungan. 4 Tidak memiliki unsur subjektifitas dalam proses pemeriksaan. “Kerja sama” antarsiswa dalam mengerjakan tes lebih terbuka. B. Kelemahan dan Kelebihan Tes Subjektif/Esai Berikut adalah kelemahan dan kelebihan tes esai menurut Arikunto 2009163. No. Kelebihan Kelemahan 1 Mudah disiapkan dan disusun. Kadar validitas dan realibilitas rendah. 2 Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan. Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran. 3 Mendorong siswa untuk berani mengeluarkan pendapat serta menyusun dalam kalimat yang bagus. Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur subjektif. 4 Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasanya sendiri. Pemeriksaannya lebih sulit. 5 Dapat diketahui sejauh mana siswa Waktu untuk koreksi lama dan tidak C. Persamaan dan Perbedaan Tes Objektif dan Subjektif/Esai Persamaan tes objektif dan tes subjektif secara umum adalah sama-sama digunakan untuk menilai dan mengevaluasi hasil belajar. Sedangkan perbedaan objektif dan tes esai menurut Purwanto 201336 adalah sebagai berikut. Ditinjau dari Tes Objektif Tes Subjektif/Esai Taksonomi hasil yang diukur Baik untuk mengukur hasil belajar tingkat pengetahuan, komprehensi, aplikasi, dan analisis. Tidak cocok untuk tingkat sintesis dan evaluasi Tidak efisien untuk pengetahuan. Baik untuk komprehensi, aplikasi, dan analisa. Sangat baik untuk tingkat sintesis dan evaluasi. Sampling isi/bahan Menggunakan jumlah item yang banyak, dapat mencakup atau mewakili bahan pelajaran yang luas. Menggunakan jumlah soal yang relatif kecil, hanya mencakup bahan yang terbatas tidak mewakili isi bahan yang luas. Persiapan membuat soal Mempersiapkan item adalah yang sukar dan memakan waktu. Mempersiapkan item yang baik adalah sukar, tetapi lebih mudah daripada mempersiapkan soal objektif. Penskoran Objektif, sederhana, dan keandalannya tinggi. Subjektif, sukar, dan kurang andal. Kemungkinan Mendorong siswa untuk mengingat, menginterpretasikan, dan menganalisa ide-ide orang lain. Mendorong siswa untuk mengorganisasi dan mengintegrasikan ide-idenya sendiri. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi Aksara. Purwanto, Ngalim. 2013. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung PT. Remaja Rosdakarya. Lokasi
.
  • 9fico77c2f.pages.dev/569
  • 9fico77c2f.pages.dev/693
  • 9fico77c2f.pages.dev/28
  • 9fico77c2f.pages.dev/523
  • 9fico77c2f.pages.dev/796
  • 9fico77c2f.pages.dev/443
  • 9fico77c2f.pages.dev/660
  • 9fico77c2f.pages.dev/291
  • 9fico77c2f.pages.dev/77
  • 9fico77c2f.pages.dev/422
  • 9fico77c2f.pages.dev/188
  • 9fico77c2f.pages.dev/467
  • 9fico77c2f.pages.dev/277
  • 9fico77c2f.pages.dev/50
  • 9fico77c2f.pages.dev/998
  • kelebihan dan kekurangan tes objektif